youngster.id - ASEAN Foundation, bersama TikTok dan SAP, menggelar program ASEAN Social Enterprise Development Programme (ASEAN SEDP) 3.0. Program bertajuk “Empowering Social Enterprises to Drive Meaningful Change in ASEAN,” ini bertujuan untuk membekali wirausaha sosial pemula dan yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Sejak awal berdirinya, ASEAN SEDP telah memberikan dampak yang signifikan dengan menjangkau lebih dari 133.143 masyarakat dan mendukung 70 wirausaha sosial di wilayah ASEAN melalui pelatihan dan mentorship virtual, hibah awal, dan menjembatani kolaborasi bisnis, yang menghubungkan mereka dengan investor dan pejabat yang direkomendasikan oleh ACCMSME.
“Memasuki tahun ketiga ASEAN SEDP, kami sangat bangga untuk terus mendukung wirausaha sosial di kawasan Asia Tenggara. Selama bertahun-tahun, program ini telah memberdayakan komunitas inovator yang dinamis yang berfokus pada penyelesaian tantangan sosial dan lingkungan yang mendesak. Kami telah melihat langsung dampak transformatif yang diberikan ragam wirausaha ini terhadap komunitas mereka,” kata Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation dikutip Rabu (4/12/2024).
Melanjutkan kesuksesan dari fase sebelumnya pada tahun 2021 dan 2023, program ini berhasil memberdayakan 133.143 masyarakat dan mendukung 70 wirausaha sosial di seluruh Asia Tenggara. Tahun ini, 30 wirausaha sosial di 10 Negara Anggota ASEAN dipilih dari total 278 pelamar. Mereka menerima pelatihan, pendanaan, dan mentorship untuk memperkuat kemampuan mereka dan memungkinkan mereka untuk menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan di dalam komunitas mereka.
“Kegiatan ini telah membekali peserta dengan keterampilan, sumber daya, dan koneksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan solusi mereka. Kami berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh dari program ini akan diimplementasikan secara efektif, sehingga memungkinkan upaya mereka untuk membawa perubahan positif yang dibutuhkan di pasar ASEAN,” kata Piti Srisangnam lagi.
Sebagai komponen utama program ASEAN SEDP 3.0, total hibah senilai US$ 45.100 telah didistribusikan ke 30 wirausaha sosial. Dana ini akan memberdayakan mereka untuk melaksanakan proyek mereka dari September hingga Desember 2024, sehingga menghasilkan dampak yang berarti di komunitas mereka. Selain dukungan finansial, sesi mentorship yang dipersonalisasi akan diberikan untuk memastikan bahwa setiap proyek menerima bimbingan dan keahlian yang dibutuhkan untuk eksekusi yang sukses, memaksimalkan potensi mereka untuk pertumbuhan berkelanjutan dan perubahan sosial jangka panjang.
Pada acara Demo Day yang digelar sebelumnya, sejumlah wirausaha sosial diumumkan sebagai pemenang hibah. Arconesia meraih juara pertama dengan hibah sebesar US$7.000, disusul LTS Ventures dan TRI Cycle di posisi kedua dengan masing-masing US$6.000. Di posisi keempat ada Second Life (US$ 4.000), disusul Jasberry di posisi kelima (US$ 3.000), Z-Waka di posisi keenam (US$ 2.000), dan Bumi Journey di posisi ketujuh (US$ 1.000).
“Prestasi ini semakin memotivasi kami untuk mengintensifkan upaya kami dalam memberdayakan kaum muda untuk menjadi petani di seluruh Indonesia melalui praktik pertanian regeneratif, seperti penanaman tumpang sari di lahan kelapa sawit, yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. Lokakarya ASEAN SEDP 3.0 memberi kami wawasan yang sangat berharga untuk diterapkan dalam bisnis kami,” kata Jusrian Saubara Orpayanda, CEO Arconesia.
Wawasan dan strategi yang diperoleh dari lokakarya ASEAN SEDP 3.0 telah menggarisbawahi peran penting platform digital dalam memperluas jangkauan wirausaha sosial. Sebagai bagian dari program tersebut, wirausaha sosial juga berpartisipasi dalam TikTok Challenge pertama, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperkuat dampak sosial mereka melalui platform digital.
“Komitmen kami adalah menyediakan platform dinamis tempat wirausaha sosial tidak hanya dapat mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga memperluas jangkauan mereka dengan melibatkan audiens target yang tepat. Kemitraan ini menghadirkan peluang unik bagi wirausaha sosial untuk memamerkan inovasi mereka, terhubung dengan komunitas yang lebih luas, dan memperkuat misi mereka dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” kata Jerry Lewis Ong, Social Impact APAC, TikTok.
Sementara itu, Verena Siow, Presiden dan Direktur Pelaksana SAP Asia Tenggara mengatakan, keterlibatan dengan program ASEAN SEDP ditujukan untuk membantu ragam wirausaha di Asia Tenggara yang baru berdiri dan berkembang untuk memperoleh keahlian bisnis dan teknologi yang praktis dan bermakna sehingga mereka dapat terus berakselerasi untuk berinovasi dan berkembang baik di panggung regional maupun global.
“Di SAP, kami berkomitmen untuk membekali wirausaha sosial dengan keterampilan dan ketangkasan yang relevan dengan industri, yang mereka butuhkan untuk menghadapi tantangan organisasi dan tuntutan pasar yang terus berkembang,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post