youngster.id - Sebanyak tujuh anak muda menerima pengharghaan program Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2016 yang dihelat PT Astra International Tbk. Pengumuman para penerima apresiasi dilakukan di Jakarta, Kamis (27/10).
Ketujuh pemuda ini dinilai memiliki sumbangsih bermanfaat bagi masyarkat sekitar, baik di bidang pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, kesehatan, dan teknologi. Para pemenang masing-masing mendapatkan Rp 55 juta.
”™”™Melihat inovasi, semangat, serta manfaat yang telah dilakukan oleh para pemuda ini, Astra senantiasa mendukung kegiatan mereka agar semakin banyak mutiara yang menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya membangun bangsa,” ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk.
Menurut Prijono, tahun ini ada 2.341 pendaftar SATU Indonesia dari berbagai pelosok daerah. Kemudian mereka diseleksi oleh dewan juri yang terdiri dari Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia Emil Salim, Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta Fasli Jalal, Pakar Teknologi Informasi Onno W Purbo, Pendiri Insitut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni. Juga Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Bambang Harymurti, Head of Public Relations Division Astra International Yulian Warman dan Head of Environment and Social Division Astra International Riza Deliansyah.
Pemenang Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2016
Siapa saja para penerima Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2016 ini? Di bidang pendidikan, ada Zainul Arifin dari Lumajang, Jawa Timur yang berusaha menumbuhkan kesadaran wisata berbasis kearifan lokal. Di bidang lingkungan, yang terpilih adalah Ridwan Nojeng dari Jeneponto, Sulawesi Selatan yang mengubah kawasan gersang jadi lembah hijau sehingga jadi tujuan wisata baru.
Sementara itu, Muhammad Aripin dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan terpilih jadi pemenang di bidang kewirausahaan. Ia dinilai sukses merangkul anak putus sekolah, korban perceraian dan korban narkoba untuk berbisnis mengolah sampah jadi barang bernilai ekonomis. Akhmad Sobirin dari Banyumas, Jawa Tengah juga menerima penghargaan di bidang yang sama karena menjadi pemberdaya gula semut di daerahnya.
Apresiasi di bidang kesehatan jatuh pada Yoga Andika dari Pasuruan, Jawa Timur yang mendirikan posyandu remaja untuk memberi informasi kesehatan untuk remaja yang berhasil menurunkan angka pernikahan dini.
Sementara itu, Dewis Akbar dari Garut, Jawa Barat, jadi penerima anugerah di bidang teknologi karena membuat laboratoriun komputer mini untuk mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk anak-anak.
Pada kategori kelompok di bidang teknologi, Yayasan Pendidikan Kemaritiman Indonesia meraih apresiasi karena mengembangkan teknologi budidaya tiram bermodalkan ban bekas.
FAHRUL ANWAR