Ayoconnect Tutup Pendanaan Seri B+ Dengan Total Investasi Rp420 Miliar

Ayoconnect

(ki-ka) Alex Jatra CFO Ayoconnect, Jakob Rost (o-Founder & CEO Ayoconnect, dan Chiragh Kirpalani Co-Founder & COO Ayoconnect. (Foto: istimewa)

youngster.id - Startup Open Finance Ayoconnect mengumumkan telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri B+ dengan total perolehan investasi sebesar US$28 juta atau sekitar Rp420 miliar. Hal ini termasuk tambahan investasi senilai US$13 juta yang dipimpin oleh SIG Venture Capital dengan partisipasi dari CE Innovation Capital dan investor fintech PayU.

“Pendanaan tambahan ini akan difokuskan pada pengembangan produk dan teknologi, serta investasi untuk peningkatan kualitas kepemimpinan dan pemberdayaan tim,” kata Jakob Rost CEO dan Founder Ayoconnect dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).

Menurut Jacob, pendanaan ini juga akan memfasilitasi Ayoconnect dalam meluncurkan beragam solusi pembayaran dan perbankan, khususnya API Open Banking untuk pembukaan rekening dan penerbitan kartu.

Sebelumnya sejumlah strategi perusahaan telah dilakukan, mulai dari meluncurkan sistem direct debit berulang otomatis dengan tujuh bank terbesar di Indonesia yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, Danamon, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Neo Commerce.

“API direct debit dari platform Open Finance milik Ayoconnect menawarkan pembayaran debit instan langsung dari rekening konsumen di berbagai bank yang berbeda,” ujarnya.

Di saat pendanaan fintech makin ketat, pendanaan tambahan ini sekaligus meningkatkan valuasi Ayoconnect pada 2022 menjadi US$43 juta dan secara langsung memperpanjang landasan perusahaan untuk terus berinovasi. Selain itu, perusahaan disebutnya juga melakukan kerja sama strategis dengan Perusahaan konsultan IT untuk komputasi awan, kecerdasan buatan dan analitik data, Searce untuk mempercepat digitalisasi perbankan di Indonesia.

CPTO dan Co Founder Ayoconnect Adi Vora menambahkan, dengan kerja sama ini perusahaan siap memperluas pasar dan berfokus pada perusahaan yang bergerak di sektor perbankan, migas dan manufaktur.

Harapannya, juga dapat membuka lapangan kerja bagi generasi muda dan juga untuk mendukung Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025).

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version