youngster.id - Dalam momentum peringatan World Food Day 2025 bertema “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik,” Bank DBS Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi lintas sektor dan pembiayaan berkelanjutan.
Menurut laporan State of Food Security and Nutrition in the World (SOFI) 2024, sekitar 638 hingga 720 juta orang di dunia masih menghadapi kelaparan. Di Indonesia, prevalensi kerawanan pangan menurun dari 2022 ke 2023, namun masih tercatat 4,5% masyarakat mengalami kerawanan pangan sedang dan berat.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menyatakan, tema peringatan tahun ini mencerminkan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan akses pangan yang adil dan berkelanjutan bagi semua.
“Sebagai bank yang berkomitmen pada prinsip ESG, kami ingin berperan sebagai katalis dalam memperkuat rantai pasok pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menggerakkan ekonomi hijau di sektor agrikultur,” ujar Mona, dikutip Selasa (21/10/2025). “Inilah wujud nyata pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking.”
Bank DBS Indonesia menjalankan sejumlah inisiatif berkelanjutan, di antaranya: Program FEAST (Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation) bersama Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, yang telah melatih 40 village champions dan mendampingi 1.600 petani kecil di delapan kabupaten di Flores, NTT. Program ini juga memberikan edukasi nutrisi kepada 4.000 keluarga petani dan akan diperluas ke seluruh Flores dalam tiga tahun ke depan.
Pembiayaan hijau (blended finance) untuk Adena Coffee, guna meningkatkan produksi biji kopi berkelanjutan serta membangun pusat pelatihan dan fasilitas wet mill di Gayo, Flores, Bali, dan Jawa Barat. Program ini melatih 500 petani kopi dalam enam sesi capacity building dan membantu kepatuhan terhadap regulasi European Deforestation Regulation (EUDR).
Program Food Rescue Warrior bersama FoodCycle Indonesia dan DBS Foundation yang menyelamatkan 1,36 juta kg surplus makanan dari 155 mitra hotel, restoran, dan perkebunan sejak Januari 2024 hingga September 2025. Dari jumlah tersebut, 600 ribu kg makanan layak konsumsi diolah menjadi lebih dari 3 juta paket makanan untuk 128 ribu penerima manfaat. Program ini menurunkan tingkat kerawanan pangan dari 77% menjadi 36% dalam 17 bulan.
Selain itu, penerima DBS Foundation Grant 2023, Magalarva, berhasil meningkatkan kapasitas pengolahan limbah makanan hingga 3.000 ton per tahun, atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya, serta menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 9.000 ton CO₂.
Founder & CEO Magalarva Rendria Labde menyampaikan bahwa kolaborasi dengan DBS Foundation mempercepat transformasi sistem pengelolaan limbah.
“Kami mampu meningkatkan kapasitas pengolahan limbah makanan hingga 66%, meningkatkan efisiensi, dan membuka peluang ekspor ke lebih banyak negara. Dampaknya terasa, baik bagi lingkungan maupun ekonomi,” ujarnya.
Melalui semangat “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik,” Bank DBS Indonesia menegaskan komitmennya menjadi mitra terpercaya dalam menciptakan masa depan berkelanjutan di mana setiap individu memiliki akses terhadap pangan yang cukup, sehat, dan adil.
STEVY WIDIA
Discussion about this post