youngster.id - Pertumbuhan komunitas kecantikan dan meningkatnya tren wellness yang mendorong masyarakat untuk mempunyai kondisi kulit yang lebih baik. Ini membuat industri kecantikan menjadi sektor populer dan dilirik oleh investor.
Base, perusahaan produk kecantikan dan wellness Direct-to-Consumer (DTC) terpersonalisasi, mengumumkan bahwa mereka telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan. Investasi tersebut dipimpin oleh East Ventures dan Skystar Capital.
Yaumi Fauziah Sugiharta, Co-Founder dan CEO Base mengungkapkan, mayoritas pemain penting di pasar lokal masih merupakan brand global yang belum bisa memenuhi kebutuhan perawatan kulit wanita Indonesia yang beragam.
“Setelah melakukan survei internal, 70% wanita Indonesia menjelaskan bagaimana mereka merasa bingung dengan banyaknya jenis produk perawatan kulit. Selain itu, mayoritas produk yang ada di pasar tidak secara spesifik dibuat untuk wanita di negara tropis seperti Indonesia, dan hanya bisa memenuhi standar-standar kecantikan tertentu seperti memutihkan kulit. Kami percaya bahwa setiap wanita harus mempunyai kebebasan dalam mendefinisikan arti kecantikan bagi mereka, dan memiliki cara unik sendiri untuk mendapatkan kondisi kulit yang mereka inginkan,” ungkap Yaumi dalam keterangannya, Senin (9/9/2019) di Jakarta.
Bersama Co-Founder dan Chief Product Officer Ratih Permata Sari, startup yang seluruh pendirinya merupakan perempuan ini ingin mengguncang industri perawatan kulit di Indonesia, khususnya untuk konsumen Gen-Z dan Milenial.
“Kami menawarkan transparansi, personalisasi, dan inklusivitas. Dengan layanan yang sepenuhnya berbasis digital, diperkuat dengan data, Base akan menganalisis bagaimana lingkungan dan gaya hidup bisa mempengaruhi kondisi kulit. Kami mempelajari hasil konsultasi kulit dari para konsumen kami, dan menyesuaikan produk-produk yang kami tawarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Ratih.
Menurut mereka, dana segar ini akan mendukung misi Base untuk mempercepat pertumbuhan konsumen mereka dan merekrut lebih banyak talenta.
“Saat ini, kami bermitra dengan laboratorium penelitian dan pengembangan (R&D) di London dan Seoul untuk membantu kami dalam melakukan pengembangan produk dan memproduksinya secara lokal di Jakarta. Dengan harga mulai dari Rp98 ribu, kami ingin memastikan bahwa kami bisa memberikan produk berkualitas tinggi, tetapi tetap terjangkau,” ucapnya.
Industri kecantikan Indonesia saat ini sudah mencapai angka US$3 miliar (sekitar Rp42 triliun) dengan kategori perawatan kulit tumbuh begitu positif hingga mencapai angka 9% pada tahun 2018, melebihi kategori lain seperti kosmetik.
“Base tengah membangun sebuah inovasi penting di industri kecantikan Indonesia, dengan memastikan produk-produk perawatan kulit agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen lokal. Ini adalah kesempatan emas bagi Base untuk mengubah proses pencarian produk yang begitu rumit menjadi sederhana dan terpersonalisasi,” kata Melisa Irene, Partner dari East Ventures.
Sementara itu Abraham Hidayat, Managing Partner dari Skystar Capital mengatakan, wanita Indonesia membutuhkan produsen kecantikan lokal yang berfokus pada tujuan perawatan kulit mereka yang unik.
“Kami berbagi visi yang sama dengan Yaumi dan Ruth.Dengan fokus, dorongan, dan antusiasme mereka, kami yakin bahwa Base akan mampu memberikan dampak pada industri kecantikan Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ucap Abraham.
STEVY WIDIA
Discussion about this post