youngster.id - Batavia Madrigal Singers (BMS) berhasil menjuarai 31st European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 yang digelar di Grand Theatre kota Tours, Perancis. Kemenangan ini sekaligus menjadi hadiah ulang tahun untuk BMS yang tahun ini menginjak 26 tahun berkarya.
“Saya mewakili BMS mengucapkan syukur kepada Tuhan YME dan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mempersiapkan kami sehingga menjadi juara di 31st European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 ini. Kami sangat bangga dan tentunya bahagia sekali, walaupun pertandingan ini sempat ditunda 2 tahun karena adanya pandemi COVID-19,” kata Avip Priatna, pendiri dan direktur BMS.
European Grand Prix for Choral Singing merupakan kompetisi paduan suara tertua di dunia yang mempertandingkan para pemenang juara umum dari enam kompetisi paling bergengsi di Eropa. Enam kompetisi tersebut meliputi Concorso Polifónico Guido d’Arezzo (International Guido d’Arezzo Polyphonic Contest) di kota Arezzo, Italy; Béla Bartók International Choir Competition di kota Debrecen, Hungaria; International Choral Competition Gallus Maribor di kota Maribor, Slovenia; Certamen Coral de Tolosa (Tolosa Choral Competition) di kotq Tolosa, Spanyol; Florilège Vocal de Tours (Tours Vocal Competition) di kota Tours, Perancis dan International May Choir Competition “Prof. G. Dimitrov” di kota Varna, Bulgaria.
BMS dapat terpilih untuk tampil pada ajang paduan suara internasional yang prestisius ini karena pada tahun 2019 yang lalu berhasil menjadi juara umum dalam kompetisi Certamen Coral de Tolosa (Tolosa Choral Competition) di Spanyol. Pada kompetisi yang sama, BMS juga berhasil meraih dua gelar Juara I yaitu dalam kategori Polyphony, kategori Basque and Popular Music, serta memperoleh penghargaan Audience Choice Award (Favorit Penonton).
Selain BMS, turut berlaga pada ajang EGP kali ini adalah Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjajaran dari Indonesia (juara umum Concorso Polifónico Guido d’Arezzo 2019), Jāzeps Vitols Latvian Music Academy Mixed Choir dari Latvia (juara umum International Choir Competition Gallus) dan Choir SŌLA of the Latvian Academy of Culture yang juga dari Latvia (juara umum Florilège Vocal de Tours).
Pada babak European Grand Prix tahun ini, masing-masing finalis EGP mempersiapkan program penampilan secara bebas dengan durasi waktu 22 – 26 menit dan melibatkan karya dari 3 zaman yang berbeda.
Pada pertandingan ini, BMS diperkuat dengan 44 orang penyanyi dan 1 pianis yang dikonduktori oleh maestro Avip Priatna membawakan enam buah karya, yaitu Paroles Contre L’oubli karya Thierry Machuel, Deus in Auditorium Meum Intende karya Juan Gutiérrez de Padilla, Love’s Tempest karya Edward Elgar, Stabat Mater karya József Karai, Der Frühlingswind karya Toyotaka Tsuchida, dan Hentakan Jiwa karya Ken Steven.
Terdapat tujuh orang juri yang menilai penampilan-penampilan dari para kandidat, yaitu Brady Allred, konduktor dari Salt Lake City, Amerika Serikat, Martina Batič konduktor dari Slovenia, Roland Hayrabedian konduktor dari Perancis, Simon Kim Phipps, konduktor dari Inggris, Mikael Wedar, konduktor dari Swedia, dan Adrian Pop, seorang komposer dari Rumania.
BMS merupakan bagian dari The Resonanz Music. Di tahun 2018, kelompok paduan suara anak The Resonanz Children Choir (TRCC) yang juga merupakan bagian dari The Resonanz Music berhasil menjuarai EGP yang berlangsung di kota Maribor, Slovenia. Ketika itu TRCC juga dikonduktori oleh maestro Avip Priatna.
“Setelah pertandingan ini, BMS tetap akan selalu memberikan performa-performa terbaiknya, bukan saja di setiap pertunjukan, tetapi juga membawa nama harum Indonesia di setiap kompetisi ternama Internasional yang kami ikuti,” tambah Avip.
Selain menjadi juara di kejuaraan BMS kali ini, BMS juga telah sering membawa nama harum Indonesia di mancanegara. Beberapa prestasi dari BMS sebelumnya seperti tahun 2014 merahin 3 gelar di Florilège Vocal de Tours, Prancis, tahun 2015 BMS berhasil meraih Juara III dan merupakan salah satu dari sepuluh paduan suara terbaik yang lolos seleksi untuk berpartisipasi di Marktoberdorf, Jerman, kategori Mixed Choir. Tahun 2016 meraih 3 gelar pada 48th Tolosa Choral Contest di Spanyol, tahun 2018 meraih Juara I pada kompetisi “50th Tolosa Choral Contest”, tahun 2019 kembali meraih 3 gelar pada Florilege Vocal de Tours di kota Tours, Perancis dan ditahun yang sama juga meraih 2 gelar dan juara umum pada 51st Tolosa Choral Contest yang mengantarkan BMS dapat berkompetisi di ajang 31st European Grand Prix for Choral Singing (EGP) 2022 ini.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post