youngster.id - Untuk mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui kegiatan ekspor, BCA menjalin kerja sama dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyelenggarakan in class training bagi UMKM mitra binaan BCA yang siap ekspor.
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, ada 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat jumlah kontribusi ekspor UMKM naik dari 14,37% pada 2020 menjadi 15,69% pada 2021.
Senior Vice President Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto mengatakan, pihaknya melihat UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan perekonomian nasional, seperti yang tercermin dalam angka peningkatan kontribusi ekspor UMKM pada 2021.
“Sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional, BCA berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong UMKM Go Export melalui berbagai inovasi. Dari sisi akses keuangan BCA telah menyalurkan KUR kepada UMKM di berbagai lini usaha. In class training ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas akses keuangan yang telah kami sediakan,” kata Tjong, Sabtu (12/8/2023).
Untuk pilot project, BCA dan PPEJP menargetkan 60 pelaku UMKM mengikuti kegiatan in class training yang akan dilaksanakan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. BCA dan PPEJP menyusun kurikulum khusus yang berisi materi peningkatan kualitas produk, akses ekspor, dan simulasi transaksi luar negeri. Kurikulum ini diharapkan tidak hanya membantu mereka memasuki pasar global, tetapi juga mendukung pelaku UMKM melakukan ekspor barang yang memiliki added value dan nilai jual lebih besar.
Selain memberikan pelatihan untuk UMKM siap ekspor, kerja sama BCA dan Kemendag juga dilakukan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan (Atdag), serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) yang akan membantu membuka akses pasar internasional bagi UMKM.
Sejatinya, BCA telah secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM melalui program pembiayaan khusus UMKM, dan mengembangkan program khusus UMKM berwawasan lingkungan, sosial dan tata kelola (LST). Selain itu pada 2023, BCA juga mengadakan UMKM Fest sebagai wadah untuk mempertemukan UMKM dengan pelaku bisnis, serta membantu memasarkan produk secara online dan offline. Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 1.400 UMKM dari seluruh Indonesia.
“Kami menyadari walaupun UMKM memiliki potensi besar, banyak dari mereka masih menemukan kesulitan untuk membuka akses ke pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri. Oleh karena itu, pelatihan ini telah dirancang khusus untuk menjawab semua kesulitan mereka, tidak hanya pembekalan teori tetapi kami juga akan memberikan simulasi transaksi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam kemajuan usaha mereka,” tutup Tjoeng.
STEVY WIDIA