BCA Digital Gandeng Modal Rakyat untuk Salurkan Pinjaman Bagi UMKM

Blu BCA Digital

Aplikasi Blu dari BCA Digital. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) menjalin kerja sama dengan Modal Rakyat untuk menyalurkan pinjaman bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Upaya ini juga untuk semakin memperluas jangkauan penyaluran kredit dan mendukung perkembangan UMKM.

Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengungkapkan, menurut laporan ASEAN Investment Report yang dirilis pada September 2022, jumlah pelaku UMKM di Indonesia di sepanjang 2021 mencapai 65,46 juta unit. Besaran angka ini membuat Indonesia memiliki UMKM terbanyak di kawasan ASEAN. Hal ini mendorong BCA Digital serius untuk terus mendukung UMKM.

“BCA Digital ingin terus menjangkau lebih banyak pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami berharap lewat berkolaborasi pinjaman channeling ini, kami bisa membantu para pelaku UMKM agar semakin mudah mengakses pembiayaan sehingga usaha mereka semakin berkembang,” ungkap Lanny dalam keterangan pers, Rabu (30/11/2022).

Menurut dia, Modal Rakyat akan menjadi jembatan antara BCA Digital dengan UMKM yang membutuhkan permodalan bisnis. CEO dan Co-Founder Modal Rakyat Hendoko Kwik menyambut baik kerja sama ini. Ia melihat kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat recovery ekonomi Indonesia, utamanya para pelaku UMKM.

“Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan BCA Digital kepada Modal Rakyat sebagai mitra penyaluran pinjaman UMKM. Dampak kolaborasi ini sangat berarti untuk banyak UMKM yang sedang bangkit kembali setelah dirundung pandemi, terutama yang berada di luar Jabodetabek di mana akses pembiayaan cenderung terbatas. Modal Rakyat terus berkomitmen untuk mewujudkan inklusi keuangan melalui akses pinjaman bagi UMKM.” kata Hendoko.

Akses ke permodalan memang menjadi salah satu hambatan yang kerap dialami pelaku UMKM. Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, setiap tahun penyaluran kredit perbankan ke UMKM bertahan di kisaran 20%. Salah satu masalahnya adalah kurangnya literasi keuangan pelaku UMKM akan alternatif pembiayaan usaha mereka.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version