youngster.id - Perusahaan beauty-tech Social Bella memperoleh pendanaan baru lebih dari US$60 juta atau lebih dari Rp920 miliar, yang dipimpin oleh Temasek dan L Catterton, dua investor yang juga ikut serta dalam pendanaan sebelumnya.
Selain itu, East Ventures, Jungle Ventures, dan sejumlah investor terdahulu perusahaan juga ikut berkontribusi terhadap investasi baru ini.
Co-founder & Presiden Social Bella Christopher Madiam mengatakan, pendanaan yang diraih Social Bella di tengah keadaan ekonomi makro yang menantang saat ini membuktikan kekuatan model bisnis perusahaan yang fokus pada sustainable growth, dengan pertumbuhan meningkat 20 kali lipat sejak 2020 dan juga margin yang semakin meningkat.
Menargetkan pasar SHEconomy senilai Rp920 triliun atau US$60 miliar di Asia Tenggara, dimulai dengan pasar kecantikan lebih dari Rp153 triliun atau US$10 miliar di kawasan ini, Social Bella semakin memantapkan diri sebagai pemain di industri kecantikan di Indonesia, dengan kekuatan utama pada traffic jutaan pengunjung bulanan, kekuatan ekosistem kecantikan terintegrasi, fokusnya pada konsumen, dan kemampuan teknologi yang terdepan.
“Bisnis berkelanjutan telah menjadi prinsip inti kami sejak pertama kali Social Bella didirikan. Semua langkah berani kami pun selalu diperhitungkan dengan matang. Inilah mengapa kami mampu menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa meskipun di tengah pandemi.Kekuatan utama kami terletak pada konsistensi strategi pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang, akan terus menjadi panduan kami dalam pengembangan perusahaan,” ujar Christopher, Selasa (18/10/2022).
Willson Cuaca, Co-founder & Managing Partner East Ventures, salah satu investor pertama sejak Social Bella berdiri, mengapresiasi Social Bella atas rekam jejaknya dalam bisnis berkelanjutan.
“Social Bella selalu memiliki passion tinggi untuk membangun bisnis berkelanjutan yang mengutamakan kepentingan pelanggan. Selama pandemi, kami benar-benar terkesan menyaksikan perusahaan dapat mengubah tantangan menjadi peluang ekspansi sambil beradaptasi dengan cepat menjawab perubahan kebutuhan jutaan pelanggan di tengah dinamika pandemi, dengan strategi luar biasa yang belum pernah kita lihat sebelumnya di industri ini. Kami telah melihat langsung bagaimana tim Social Bella, dari mengelola perusahaan selama pandemi hingga pasca pandemi, dengan mahir menyalip dan melaju lebih cepat dibandingkan pemain lain di kelasnya,” papar Wilson.
Di dalam upayanya membangun ekosistem produk kecantikan dan perawatan pribadi yang lengkap dan aman, sejauh ini, Social Bella telah membuka 48 toko fisik berpendekatan omnichannel di lebih dari 15 kota di Indonesia, dan juga telah memperluas ambisinya ke Vietnam, dengan membuka 13 toko di kota Ho Chi Minh, Hanoi, Danang, dan Binh Duong. Selain itu, perusahaan juga telah meluncurkan Lilla pada 2020, unit bisnis di pasar ibu dan anak yang berhasil menarik minat signifikan hingga kini. Saat ini, Lilla telah melengkapi layanan ekosistemnya dengan menghadirkan toko fisik pertamanya, yang mampu menarik traffic pengunjung yang cukup tinggi sejak diresmikan. (*AMBS)
Discussion about this post