youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) semakin serius dalam menggarap potensi desain di Indonesia. Hal itu ditunjukkan Bekraf pada exhibition CASA Indonesia 2017.
Tidak hanya menampilkan karya desainer berbakat, Bekraf melalui dua kedeputian juga turut serta dalam menyajikan berbagai kegiatan menarik pada perhelatan yang berlangsung 1-4 Juni 2017 di The Ritz Carlton Jakarta, Pasific Place.
Menurut Direktur Riset dan Pengembangan, Wawan Rusiawan, seminar Trend Forecasting ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya Bekraf juga cukup sukses dalam menyelenggarakan Seminar Trend Forecasting untuk kategori fesyen. Namun, bagi kategori non fesyen, seminar Indonesia Trend Forecasting kali ini bisa dibilang merupakan gebrakan pertama.
“Kebutuhan akan riset dan forecasting terhadap berbagai produk dan ruang sudah menjadi kebutuhan utama. Dengan hadirnya riset desain ini, desainer akan dapat menghasilkan produk atau trend yang selaras dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Dengan alasan tersebut, Bekraf sengaja menghadirkan seminar Trend Forecasting 2017-2018 pada event CASA Indonesia 2017 ini.” ujar Wawan belum lama ini.
Lebih lanjut, kata dia mengatakan melalui seminar dengan tema “Mengembangkan Desain melalui Riset Trend dan Forecasting”. Bekraf ingin mensosialisasikan bagaimana hasil riset dapat menginspirasi perancangan desain.
Deputi I Bidang Riset, Edukasi dan Pengembangan akan menyelenggarakan Seminar Trend Forecasting 2017-2018 (subsektor desain produk, interior, dan tekstil) dan Deputi IV Bidang Pemasaran akan mengusung IDentities dalam berbagai subsektor desain tersebut.
Tidak mau setengah-setengah, Bekraf juga telah menyiapkan booth dengan ambiances empat tema yang diangkat dari trend forecasting 2017-2018. Sehingga, pengunjung dapat merasakan nuansa Indonesia Trend Forecasting dalam tiga dimensi. Selain itu, ditampilkan pula produk-produk yang didesain berdasarkan empat tema Trend Forecasting 2017-2018.
Secara terpisah, hal senada disampaikan Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf, Abdur Rohim Boy Berawi. Boy menerangkan bahwa event CASA 2017 ini merupakan momen yang tepat untuk memasyarakatkan Trend Forecasting 2017-2018. Buku yang digarap bersama oleh Bekraf dan Desainer dari berbagai asosiasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi para desainer Indonesia.
Di ajang berkumpulnya para desainer dari desain interior dan produk ini, Boy juga berharap dapat merekrut desainer-desainer baru untuk menjadi tim dalam penyusunan Indonesia Trend Forecasting 2018-2019.
Buku Indonesia Trend Forecasting sendiri dapat diunduh secara gratis di situs resmi Bekraf dengan alamat trendforecasting.bekraf.go.id.
Menurut Direktur Pemasaran Dalam Negeri Sappe Sirait, Bekraf mendukung para desainer untuk tampil di acara ini dengan memberikan fasilitas special design booth seluas 96m2 yang akan diisi oleh produk-produk ekraf yang telah dikurasi. Special design booth ini terletak di Ballroom 1, The Ritz Carlton, Jakarta Pacific Place.
“Bekraf mendukung kegiatan ini untuk lebih memacu para desainer berkarya dan harapannya dapat menemukan buyers tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri,” ujar Sappe.
Ada sekitar 21 pelaku ekraf dari subsektor desain yang didukung Bekraf yaitu Anymo Essential Guitar, Batik Geometric, Calebrata, Cassia, Djalin, Jakarta Vintage, Jamooga, Kandura Studio, Kayou, Maryjoe Home, Mini & Mintuno, Mohdi, Parang Kencana, Raja Serayu, Rattan by Indonesia, Sagalakayu, Satori, SylvieRomy MathArt+Design (Batik Geometrik), Tala, V Design dan Vivere. Para pelaku ekraf tersebut merupakan hasil kurasi oleh Diana Nazir dan Baskoro Junianto.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post