youngster.id - Di Balikpapan, khususnya di kalangan anak muda, kini telah terjadi pergeseran paradigma, yaitu dari ekonomi berbasis sumber daya ke ekonomi berbasis pengetahuan atau kreativitas.
Di Balikpapan, mulai tahun 2011 ekonomi kreatif sudah mulai berkembang. Itu ditandai dengan mulai bermunculannya ide-ide kreatif yang mempunyai nilai jual. Termasuk mulai bermunculan event yang mengangkat produk-produk kreatif yang ada di Balikpapan.
Melihat potensi yang ada di Balikpapan, khususnya di pasar anak muda, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Bekraf Developer Day (BDD), pada 11 November 2017.
Sasaran dari BDD di Balikpapan tersebut adalah sebagai bentuk usaha merubah paradigma anak muda Indonesia agar tertarik dengan industri kreatif digital.
“Bekraf Developer Day menjadi ajang meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku ekonomi kreatif start-up digital di wilayah Balikpapan dan sekitarnya dengan menghadirkan sejumlah pakar dan pelaku industri yang terdiri dari talkshow dan live coding dari para praktisi,” jelas Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf.
Acara yang mengusung tema “Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Digital” ini merupakan kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Bank DBS Indonesia, BEBRAS Indonesia, Codepolitan, Dicoding Elite, LINE, Ericsson, Google, IBM Indonesia, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Microsoft Indonesia, Samsung Developer Warrior, Samsung Indonesia, dan perusahaan teknologi di Indonesia.
Maklum, karena industri kreatif digital memiliki potensi ekonomi yang luar biasa ke depannya. Tentunya untuk menyesuaikan hal tersebut generasi muda sekarang harus kreatif dalam memanfaatkan kesempatan menjadi seorang digitalpreneur. Seorang digitalpreneur dapat membuat startup untuk menyalurkan bakatnya di berbagai bidang aplikasi maupun game yang bisa mendapatkan keuntungan.
Salah satu contohnya adalah Anita Rahmawati, developer muda asal Balikpapan yang menciptakan aplikasi Tukangpedia. Sebuah aplikasi layanan jasa tukang berbasis digital pertama di Kalimantan. Startup tersebut meraih prestasi membanggakan, yakni juara I kompetisi “Socio Digi Leader tingkat Nasional” yang digelar PT Telkom Indonesia.
“Saya optimis para developer aplikasi dan game terutama generasi muda di Balikpapan dan sekitarnya dapat memunculkan ide kreatif lainnya seperti Tukangpedia,” pungkas Hari.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post