youngster.id - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar workshsop guna meningkatan kapasitas pelaku usaha kreatif terkait akses permodalan di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung.
“Pelaku ekonomi kreatif Belitung mendapatkan materi seputar upaya meningkatkan bisnis melalui manajemen keuangan, manajemen inovasi dan kewirausahaan serta manajemen risiko sehingga selain menjadi kreatif serta inovatif juga mampu memahami risiko dan mengelola keuangan. Hal ini diperlukan bila pelaku ekonomi kreatif mendapat permodalan untuk meningkatkan nilai tambah dan produktivitas,” ujar Sugeng Santoso, Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, dalam siaran pers-nya, Sabtu (22/10).
Belitung merupakan wilayah ketiga menyusul kesuksesan workshop serupa di Solo, Jawa Tengah (6/9) dan Cirebon, Jawa Barat (13/10).
Seperti halnya workshop di dua kota lainnya, di samping fokus pada kualitas pelaku ekonomi kreatif, Bekraf juga mendorong fungsi intermediasi Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB), antara lain Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB ”“ KUMKM) dan Perusahaan Baitul Maal wat Tamwil (PBMT) Ventura. Harapannya, LKNB juga berperan maksimal sebagai sumber permodalan bagi pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Deputi II Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengatakan, Bekraf menggelar workshop untuk memberi ilmu kepada para pelaku ekonomi kreatif Belitung terkait akses permodalan. “Dalam meningkatkan variasi dan kualitas produk yang berorientasi ekspor serta peningkatan indikator kinerja,” ucap Fadjar.
Materi workshop terbagi tiga bagian. Bagian pertama memaparkan perihal pinjaman untuk UKM Kreatif. Bagian kedua, tentang rantai produk kreatif dan manajemen inovasi dan kewirausahaan. Ketiga, tentang sosialisasi edukasi LKNB.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post