youngster.id - Badan Ekonomi Kretif (Bekraf) merilis alat ukur untuk mengukur kesiapan inovasi ke empat subsektor unggulan dan prioritas atau disebut Investment Readiness Level (IRL).Keempat sektor tersebut adalah fashion, kriya, kuliner, dan aplikasi dan game developer (AGD).
Kesubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan Deputi Akses Permodalan Bekraf Hanifa mengungkapkan, alat ini menjadi pedoman keempat sektor tersebut untuk mengukur kesiapan sekaligus mengantisipasi langkah inovasi, siklus hidup teknologi, sekaligus persaingan pasar.
“IRL itu jadi seperti rapor, paling tinggi angkanya makin ready menerima investasi. Tujuannya ada IRL itu untuk edukasi baik buat investor maupun pemainnya karena isunya saat ini banyak investor tapi belum paham dengan cara investasi di usaha kreatif,” ungkap Hanifah dalam siaran pers baru-baru ini.
Menurut dia, penilaian ini dilakukan karena masing-masing subsektor memiliki tolak ukur yang berbeda satu sama lain, ada level yang ditentukan mulai dari angka 1 sampai 7. Angka tertinggi (7) memperlihatkan bahwa suatu usaha sudah paling siap menerima investasi.
Dalam penyusunan IRL, Bekraf mengumpulkan pelaku usaha, akademisi, dan investor untuk mendapatkan titik temu.
“Kami juga lakukan pendampingan untuk setiap usaha dalam menentukan level mereka masing-masing, jadi tidak dilepas begitu saja,” ujarnya.
IRL ini untuk mendukung program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) pada tahun depan sebagai bentuk bantuan pendanaan dari pemerintah untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif. BIP adalah skema bantuan penyaluran modal non perbankan dari pemerintah, bersumber dari dana APBN. Bekraf memperkirakan besaran dana hibah yang akan disalurkan masih sama dengan tahun ini sebesar Rp6 miliar, dengan maksimal penyaluran Rp200 juta per perusahaan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post