youngster.id - Peluang usaha showroom mobil bekas masih sangat besar. Meski demikian, para pelaku usaha ini masih memiliki hambatan seperti deadstock (stock yang belum terjual lebih dari 1 bulan) dan working capital. Hal ini mendorong Broom memberikan solusi lewat aplikasi dan layanan buyback.
CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras mengatakan, berdasarkan data BPS, pertumbuhan kendaraan penumpang dari 2018 – 2020 mencapai 6.5%. Melihat tren ini, Broom optimis pasar mobil bekas akan terus tumbuh, sejalan dengan peningkatan jumlah showroom yang kini mencapai 40,000 di seluruh Indonesia.
Namun keterbatasan akses finansial dan manajemen inventori adalah beberapa masalah utama dari bisnis showroom mobil bekas. Karena itu, selama setahun terakhir tim Broom mempersiapkan produk Buyback memungkinkan showroom mobil bekas mendapatkan sumber dana dan pendapatan yang lebih baik melalui pemanfaatan stok inventori yang biasanya menumpuk.
“Dengan hadirnya produk Buyback ini, Broom berharap dapat memberikan solusi fleksibel bagi para pemilik showroom untuk memaksimalkan potensi sumber daya serta dan cash flow untuk mengembangkan bisnis mereka,” kata Pandu dalam jumpa pers, Kamis (27/10/2022) di Jakarta.
Pandu menjelaskan, produk Buyback memungkinkan showroom mobil bekas mendapatkan sumber dana dan pendapatan yang lebih baik melalui pemanfaatan stok inventori yang menumpuk. Dengan menjual sementara kendaraan yang ada di inventori mereka pada Broom, showroom dapat membeli stok mobil lainnya yang sesuai dengan minat atau kebutuhan terkini pasar.
“Skema ini memungkinkan showroom melakukan usaha yang lebih fleksibel, cepat, dan efisien. Lewat Buyback di Broom maka showroom membeli kembali kendaraan bekas yang telah dijual sebelumnya sesuai waktu yang diinginkan. Ini juga memaksimalkan nilai ekonomis dari aset yang dimiliki,” ungkap Pandu.
Bukan hanya itu, produk Buyback dari Broom ini juga menawarkan fleksibilitas di sisi durasi pembelian kembali serta jenis dan umur kendaraan yang dapat mengikuti layanan ini. Saat ini, pelaku bisnis showroom dapat memilih durasi pembelian kembali dengan opsi mingguan (7 hari dan 14 hari) maupun bulanan (30 hari dan 60 hari) yang disepakati bersama saat pengajuan.
Pengajuan ini dapat dilakukan melalui aplikasi broom.id. Menariknya, aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai platform manajemen showroom dan inventori kendaraan secara digital, langsung dari smartphone masing-masing.
COO Broom Claussen Sindhuwinata mengatakan, melalui aplikasi ini, Broom menghadirkan teknologi yang memudahkan operasional bisnis showroom dan mengakses fitur serta layanan Broom. Pengguna dapat melakukan registrasi serta verifikasi showroom, dan kendaraan secara otomatis, mengajukan Buyback, serta memonitor bisnis mereka dari mana saja dan kapan saja .
“Dengan hadirnya layanan berbasis aplikasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kepuasan dan kenyamanan showroom pengguna sekaligus meningkatkan produktivitas showroom,” kata Claussen menjelaskan.
Startup otomotif yang didirikan pada Juni 2021 kini telah menjaring kemitraan dengan 3.000 showroom yang tersebar di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Surabaya. Produk Buyback dari Broom juga tercatat telah terbukti membantu showroom meningkatkan rata-rata jumlah inventaris showroom hingga 65% dan mendorong pertumbuhan omset hingga 2,5x lipat perbulannya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post