youngster.id - Dalam beberapa tahun terakhir, keunikan rasa dan berbagai macam rempah telah membawa masakan Indonesia ke sorotan global. Namun, akses terhadap pembiayaan sangat penting untuk kelangsungan bisnis kuliner Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kembali menggelar FoodStartup Indonesia (FSI) 2024.
Menparekraf, Sandiaga Uno mengatakan, tahun ini Kementerian kembali membuka FoodStartup Indonesia, sebuah platform yang mendukung peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, dan pemasaran bagi pengusaha kuliner Indonesia yang kreatif, terutama yang berbasis pada Sustainable Development Goals (SDGS).
“Saya ingin menyampaikan harapan kepada semua peserta acara ini agar terus memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program FoodStartup Indonesia 2024,” ujar Sandiaga, dikutip Senin (6/5/2024).
Berdasarkan nilai realisasi investasi pariwisata pada tahun 2022, jenis usaha Penyediaan Makanan dan Minuman menjadi jenis usaha top 3 yang paling banyak diminati investor. Saat ini telah ada total 657 usaha makanan dan minuman yang mendaftar pada program FSI 2024.
Food Startup Indonesia adalah program Kemenparekraf yang bertujuan untuk memberikan akses terhadap peningkatan kapasitas, pemasaran, dan pendanaan bagi UKM Indonesia di bidang makanan dan minuman sejak tahun 2016.
Program ini telah mengkurasi lebih dari 500 bisnis makanan dan minuman di Indonesia. Dan, diklaim telah menyalurkan investasi senilai US$16,21 juta (Rp259,79 miliar) ke berbagai startup makanan dan minuman.
Pada FSI 2024, program ini akan mendukung peningkatan kapasitas para pengusaha dalam pengolahan dan distribusi makanan dan minuman baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui kerjasama dengan Badan POM.
Program FSI 2024 mencari 50 startup makanan dan minuman asal Indonesia yang ingin memperoleh akses ke pendanaan dan pasar.
Selain itu, FSI juga menawarkan kesempatan kepada pengusaha kuliner terpilih untuk mengakses modal investasi hingga US$16,5 juta dari investor terkait, dengan lebih dari 1.000 SKU tersedia untuk membantu produk UKM mengakses pasar.
Program FSI 2024 terbagi menjadi tiga tahapan: seminar/konferensi bagi pengusaha kuliner yang diisi oleh para ahli terkemuka, mentoring untuk Forum Pitching yang melatih pengusaha terpilih untuk mempresentasikan model bisnis mereka kepada calon investor, serta Final Pitch dan Networking Night untuk menghubungkan pengusaha kuliner dengan investor potensial.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, mendorong pengusaha kuliner yang memenuhi syarat untuk segera mendaftar program ini.
“Kami berharap pelaksanaan FSI 2024 tahun ini dapat memberikan dampak dan manfaat yang seluas-luasnya bagi pengembangan bisnis kuliner Indonesia agar bisa Go Global serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Rizki.
Pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan melalui situs web FSI di www.Foodstartup.id dengan melengkapi data yang diminta. Syarat untuk mendaftar pada program FSI 2024 antara lain adalah menjadi WNI dengan usaha makanan dan minuman dan berdomisili di Indonesia, memiliki usaha makanan/minuman yang sudah berjalan, memiliki legalitas usaha dalam bentuk PT, PT Perorangan, atau CV, memiliki traksi transaksi bisnis minimal 1,5 Miliar per tahun, dan sedang mencari pendanaan, kemitraan strategis, atau akses pasar untuk usahanya.
Selanjutnya, rangkaian kegiatan FSI 2024 juga akan dilaksanakan di 5 Kota, yaitu Kota Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.
STEVY WIDIA