youngster.id - Tren investasi syariah terus mengalami peningkatan yang signifikan. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, jumlah investor maupun dana kelolaan investasi (AUM) dalam reksa dana syariah meningkat hingga hampir empat kali lipat dalam lima tahun terakhir dari Rp11 triliun menjadi Rp36 triliun.
Pertumbuhan tersebut pun dimanfaatkan oleh salah satu Bukalapak untuk terus mengembangkan layanan investasi berbasis syariah.
“Kami terus mengembangkan BukaReksa Syariah dan BukaModal Syariah untuk memudahkan pengguna kami melakukan investasi dan juga mencari pendanaan dengan skema syariah,” kata Fajrin Rasyid Co-Founder dan Presiden Bukalapak pada Diskusi ShariaTalks bersama Ikatan Alumni FEB UI dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) baru-baru ini.
Menurut dia, animo pengguna Bukalapak untuk berinvestasi syariah terhitung cukup besar. Hingga Juli 2019, 51% dari AUM milik BukaReksa berasal dari reksa dana syariah. Sedangkan BukaModal syariah mampu menarik pengajuan aplikasi pinjaman hingga lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan versi konvensional. Kedua fitur tersebut menggandeng beberapa perusahaan ternama di Indonesia sebagai partner.
“Ini menarik karena sebagian besar pengguna kami anak muda. Kami senang kebiasaan investasi sudah semakin meluas,” ujar Fajrin
Bukalapak sepakat untuk terus mematuhi sharia compliance pada fitur yang diluncurkan, termasuk bekerja sama dengan KNKS dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman. Selain fitur keuangan syariah, Bukalapak juga aktif mengumpulkan donasi, zakat, kurban, dan dana kebencanaan dari pengguna untuk disalurkan pada lembaga partner.
FAHRUL ANWAR