youngster.id - Setelah Traveloka, Tokopedia, dan Go-Jek, kini Bukalapak pun menyandang status unicorn. Itu artinya, startup ini telah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
“Kami memang belum mengeluarkan pernyataan resmi, tapi kami memang sudah unicorn,” ucap Achmad Zaky CEO Bukalapak pada perayaan HUT ke-8 Bukalapak baru-baru ini di Jakarta.
Dengan demikian, selain sebagai unicorn ke-4 di Indonesia, Bukalapak juga menduduki peringkat tujuh besar di Asean. Sayangnya, Zaky enggan merinci lebih lanjut soal status barunya tersebut, termasuk total valuasi dan daftar investornya.
Ia mengungkap bahwa para investor Bukalapak saat ini belum ingin dipublikasikan. “Invesor kami belum mau kasih pernyataan ke publik,” tambahnya.
Setelah menyandang status unicorn, Bukalapak tidak lantas berpuas diri. Namun, diakui Zaky, unicorn merupakan salah satu pencapaian besar selama delapan tahun Bukalapak beroperasi.
“Unicorn memang pencapaian besar, tapi mimpi kami lebih besar dari itu. Kami punya misi jangka panjang, yaitu memberikan kontribusi lebih untuk masyarakat dan bangsa ini. Sejak pertama berdiri, misi kami bukan hanya untuk menjadi perusahaan biasa, tapi benar-benar memberikan dampak yang besar dan baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zaky mengungkapkam bisnis Bukalapak terus mengalami kemajuan. Transaksi naik tiga hingga empat kali lipat pada tahun lalu, dengan 35 juta pengguna unik setiap bulan atau sekira 30% warganet Indonesia pernah mengakses Bukalapak dalam sebulan.
Saat ini, total ada 2,2 juta pelapak atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergabung. “Artinya (dari pertumbuhan) pendapatan pelapak 2-3 kali lipat lebih besar. Kami berkomitmen untuk terus mendukung UKM di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, menurut Zaky layanan e-Commerce tersebut akan lebih fokus memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan memperkuat kualitas produknya. Selain itu, juga memberikan dukungan penuh memajukan UKM.
“Harapan saya, kami lebih fokus kepada konsumen dan mendukung UKM, serta menjadi aset yang berharga untuk bangsa dan negara. Kami ingin menjadi platform ekonomi kerakyatan, sesuai dengan harapan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo),” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post