BUMN Startup Day 2022, Ajang Peluang Investasi dan Kemitraan Antara Startup Dengan BUMN

BUMN Startup Day

Peluncuran BUMN Startup Day 2022. (Foto: istimewa/Kementerian BUMN)

youngster.id - Saat ini Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup. Di sisi lain, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga Rp4.818 triliun pada 2030. Hal ini mendorong BUMN menggelar BUMN Startup Day 2022.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dalam lanskap ekonomi digital startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia.

“Untuk terus mendorong transformasi bisnis BUMN, khususnya melalui digitalisasi yang merupakan sebuah keharusan, BUMN telah mengambil keputusan strategis masuk ke ekosistem startup dengan membentuk anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang modal ventura. Hal ini tak lain karena BUMN menyadari startup sebagai aktor penting ekonomi masa depan,” kata Erick dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).

Untuk itu, Kementerian menggelar BUMN Startup Day 2022 untuk mempertemukan semua potensi BUMN dengan ekosistem startup Indonesia. Acara ini akan diselenggarakan pada 27-28 September 2022 di Jakarta Convention Center.

BUMN Startup Day 2022 akan menyuguhkan agenda berbeda dibanding kegiatan startup pada umumnya. Diantaranya, dengan membuka peluang investasi dan kemitraan bisnis antara BUMN dan startup secara langsung. Selain diskusi panel, pameran, rapid mentoring, dan investor pitching, ada sesi-sesi business matching di mana startup dan BUMN dari berbagai sektor industri dapat saling menjajaki kemitraan bisnis, seperti co-creation, co-branding, dan joint marketing.

Diskusi panel pada acara ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, seperti Patrick Walujo (Co-founder & Managing Partner Nortstar Pacific), Wilson Cuaca (Co-founder & Managing Partner East Ventures), Jessica Tanoesoedibjo (Managing Director Motion Technology), Abheek Anand (Managing Director Sequoia Southeast Asia), Tito Costa (partner di Global Founders Capital – GFC), dan masih banyak lagi. Pada acara rapid mentoring, peserta dapat langsung berdiskusi dengan para pemimpin startup Indonesia yang telah lebih dulu maju dan mendapat pendanaan dari investor.

Sementara, di segmen peluang bisnis, ada business matching, atau penjajakan kolaborasi B2B, yang mempertemukan BUMN dari berbagai sektor dan industri dengan startup untuk menjajaki kerja sama bisnis, serta investor pitching yang memberi kesempatan startup untuk menawarkan peluang investasi kepada VC di lingkungan BUMN.

Acara dua hari ini ditujukan bagi startup yang sudah masuk fase early dan growth karena pada fase ini startup membutuhkan dukungan tidak hanya investasi, melainkan kemampuan manajerial untuk menjaga momentum yang tercipta dari fase-fase pertumbuhan sebelumnya. Sebagai pelengkap, akan dibahas pula topik-topik menarik seperti manajemen talenta, penguatan fundamental perusahaan, hingga peran perempuan dalam lanskap startup di Indonesia.

Sebelumnya Kementerian BUMN telah membentuk lima (5) VC di bawah BUMN, yakni Mandiri Capital Indonesia (MCI), BNI Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures (di bawah Telkom), dan Telkomsel Mitra Investasi (TMI), diikuti sejumlah program seperti workshop untuk menjaring potensi startup Indonesia. Kelima modal ventura tersebut telah berinvestasi di total 136 startup.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version