youngster.id - Cargill Indonesia memberikan premi senilai hampir Rp. 5.9 miliar kepada lebih dari 3.400 petani kakao bersertifikat. Premi diberikan kepada petani yang telah menerapkan praktek pertanian berkelanjutan dalam Program Cargill Cocoa Promise.
Managing Director, Food Solutions Asia Tenggara Cargil Francesca Kleemans mengatakan, selama 10 tahun terakhir, program Cargill Cocoa Promise telah menjadi yang terdepan dalam praktik berkelanjutan. Termasuk bekerja sama dengan petani lokal, komunitas, dan pemangku kepentingan industri untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sektor kakao di Indonesia.
“Dengan memperjuangkan pengadaan kakao yang bertanggung jawab, memberikan pelatihan dan dukungan kepada petani, serta meningkatkan penghidupan, inisiatif ini telah mencapai kemajuan signifikan dalam membangun rantai pasokan kakao yang lebih berkelanjutan dan tangguh. Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan para petani dan mitra di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Merupakah suatu kebahagiaan untuk mengakui kemajuan luar biasa yang telah dicapai komunitas ini dalam meningkatkan produktivitas kakao dan membangun rantai pasok kakao yang berketahanan dan berkelanjutan,” papar Francesca dalam keterangan pers, Rabu (25/10/2023).
Menurut dia, di bawah program Cargill Cocoa Promise, para petani menerima pelatihan dan program pembinaan 1-on-1 mengenai praktik pertanian dan lingkungan yang baik dan mendapatkan dukungan untuk menjadi wirausahawan di bidang agribisnis dengan menjalankan pertanian kakao berkelanjutan dan pembibitan kakao, serta memastikan mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap kakao. input pertanian dan pasar berkelanjutan.
“Melalui kisah-kisah inspiratif mereka, komunitas yang berkembang ini menunjunjukkan dampak besar yang dapat kita capai melalui kerja sama,” kata Francesca lagi.
Pemberian premi dari Cargill difasilitasi oleh Ferdy Wongkar, pemegang sertifikat berkelanjutan Rainforest Alliance dan seorang pedagang biji kakao yang telah menjadi peserta program Cargill Cocoa Promise sejak tahun 2018.
Sertifikat berkelanjutan yang dimiliki Ferdy mencakup 61 desa di 3 kabupaten di Sulawesi Tengah, yaitu Poso, Morowali, dan Parigi Moutong, dengan lebih dari 3.400 petani kakao di mana 301 di antaranya adalah petani perempuan. Sebagai pemegang sertifikat, Ferdy memimpin dan mendukung pengembangan kapasitas dan penerapan standar keberlanjutan di wilayahnya, termasuk membantu petani kecil untuk mendapatkan sertifikat.
“Program-program ini telah membekali saya dan para petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempraktikkan pertanian berkelanjutan dan melindungi lingkungan kami. Penghidupan keluarga kami juga meningkat, dan kami kini menjalani kehidupan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Saya mendorong petani lain untuk memanfaatkan program tersebut dan menerapkan praktik pertanian modern dan ramah lingkungan demi perbaikan kehidupan mereka dan lingkungan,” kata Ferdy.
Premi senilai total hampir Rp 5.9 miliar kepada lebih dari 3.400 petani kakao bersertifikat, berdasarkan penjualan 3.110 MT biji kakao bersertifikat selama periode transaksi Oktober 2022 hingga September 2023.
STEVY WIDIA
Discussion about this post