Chickin, Startup Yang Fokus Tingkatkan Produktivitas Peternak Dengan IoT dan AI

Chickin Forbes

Founder Chickin. (Foto: istimewa/forbes indonesia)

youngster.id - Tim mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengembangkan startup Chickin yang fokus meningkatkan produktivitas peternak ayam. Berkat itu, foundernya masuk daftar Forbes Indonesia 30 Under 30.

Startup ini dikembangkan oleh Ashab Alkahfi mahasiswa Agroekoteknologi Fakultas Pertanian sebagai President, Tubagus Syailendra mahasiswa Hubungan Internasional FISIP (CEO), dan Ahmad Syaifullah mahasiswa Sistem Informasi FILKOM (CTO).

“Awal kami riset dan development di daerah Klaten Jawa Tengah. Di sana kita jadi peternak, lalu membangun kandang dan mulai usaha ternak ayam sampai akhirnya ketemu banyak permasalahan yang dihadapi peternak lokal. Dari situ kita mencoba solve problem dengan menggunakan teknologi,” kata Ashab selaku Presiden Chickin yang dilansir dalam laman UB.

Menurut Ashab proyek pembuatan startup tersebut telah dimulai sejak mereka duduk di bangku kuliah semester dua. Melalui Chickin, peternak tidak perlu melakukan pengontrolan iklim kandang ayam secara manual.

“Peternak ayam bisa melakukan climate control dari rumah. Dengan teknologi ini, peternak bisa memasukkan data seperti sarana produksi peternak atau sapronak, data harian, dan data penjualan, sehingga performa lebih terukur dan dapat meminimalisir resiko melalu tindakan preventif”, katanya.

Beberapa fitur yang ada pada Chickin Apps, yaitu kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembaban bahkan umur ayam. Saat ini, selain dengan 14 rumah potong, Chickin juga bermitra dengan 100 industri makanan untuk sebagai penyuplai daging ayam.

Ashab berharap nantinya Chickin bisa memberikan impact yang lebih banyak bagi peternak. Startup Chickin ini membantu meningkatkan produktivitas peternak hingga 25% lebih tinggi dengan teknologi IoT dan AI. Chickin mencatat pertumbuhan bisnis 22 kali dalam 10 bulan terakhir dan juga telah menutup putaran pendanaan seed round sebesar Rp 35 miliar dengan 3 investor global. Mereka menargetkan peningkatan omzet sebesar Rp 500 miliar di akhir tahun 2022 dengan 10 juta ekor ayam yang diberdayakan setiap bulannya.

Saat ini Chickin mencatat pertumbuhan bisnis 22x dalam 10 bulan terakhir dan juga telah menutup putaran pendanaan seed round sebesar Rp35 milyar dengan 3 investor global. Mereka menargetkan peningkatan omset sebesar Rp500 milyar di akhir tahun 2022 dengan 10 juta ekor ayam yang diberdayakan setiap bulannya.

Ashab berharap nantinya Chickin bisa memberikan impact yang lebih banyak bagi peternak.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version