youngster.id - Untuk memperluas akses keuangan bagi para wirausahawan yang kurang terwakili (under-represented entrepreneurs) di seluruh dunia, The Coca-Cola Foundation menjalin kemitraan dengan platform pinjaman mikro nirlaba Kiva melalui program inisiati Change Make Her.
Selama jangka waktu lima tahun mendatang, ‘Change Make Her’ akan menyediakan dana pinjaman berkelanjutan bagi para wirausahawan di kawasan Asia Tenggara, Pasifik Selatan, Afrika, Amerika Latin, dan Eropa. Fokusnya akan mencakup beragam bidang yang memiliki dampak besar, seperti pertanian berkelanjutan, ketahanan terhadap perubahan iklim, pengelolaan air, serta perdagangan ritel.
Presiden The Coca-Cola Foundation Saadia Madsbjerg menyatakan bahwa dana yang dipinjam akan dikembalikan ke dana asal, sehingga memungkinkan dana tersebut untuk dipinjam dan kembali dipinjamkan kepada peminjam lain di seluruh dunia. Mekanisme ini diharapkan dapat meningkatkan volume pinjaman dari dana hibah sebesar US$1,1 juta pada tahun 2023 menjadi US$4,5 juta pada tahun 2028.
“Kami sangat senang dapat mengumumkan kemitraan baru kami dengan Kiva. Dana melalui inisiatif Change Make Her ini akan memungkinkan kami untuk memberikan pinjaman, dan meminjamkan kembali, kepada ribuan orang lainnya. Kemitraan ini didasarkan kepada keyakinan bersama akan pentingnya akses keuangan dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat,” kata Madsbjerg, dikutip Rabu (23/8/2023).
Menurut Madsbjerg, usaha mikro memainkan peran signifikan dalam menciptakan peluang kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi global.
“Kami berharap bahwa selain memberikan dukungan secara langsung kepada para wirausahawan, inisiatif Change Make Her juga akan menghasilkan dampak berkelanjutan bagi generasi berikutnya, mengingat para wirausahawan ini akan menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong kesejahteraan dalam komunitas mereka,” tambahnya.
Kiva dikenal berkat platform pinjamannya yang memiliki jangkauan global. Melalui pendanaan mikro berbasis crowdfunding, platform ini menyediakan cara yang sederhana untuk menghubungkan antara pemberi pinjaman dengan peminjam. Pendekatan ini terbukti efektif dalam memberikan pinjaman kepada individu yang tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan komersial.
Selama lebih dari 17 tahun, Kiva telah menyalurkan lebih dari US$2 miliar kepada 4,7 juta peminjam di seluruh dunia, sebuah jumlah yang melampaui platform crowdfunding lainnya. Lebih dari 80% pinjaman Kiva telah disalurkan kepada perempuan, dengan tingkat pengembalian mencapai 96%.
Di Indonesia, Kiva telah memfasilitasi pinjaman sebesar lebih dari U$15 juta kepada lebih dari 43.000 peminjam di seluruh penjuru Tanah Air.
CEO Kiva Vishal Ghotge mengatakan, pihaknya merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan The Coca-Cola Foundation dalam memperluas upaya untuk meningkatkan akses keuangan melalui pinjaman yang mampu mengubah hidup.
Menurutnya, jika bersama-sama maka dapat melayani lebih banyak lagi individu dibandingkan jika melakukannya sendiri. Hal ini menggambarkan kekuatan kolektif yang muncul dari kemitraan yang terjalin dengan organisasi yang sejalan dengan nilai-nilai Kiva.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada The Coca-Cola Foundation atas komitmen yang mereka berikan dan berharap dapat terus bekerja sama dalam memajukan kesetaraan gender, inklusi keuangan bagi pengungsi, dan solusi pintar terkait perubahan iklim di berbagai komunitas di seluruh dunia,” kata Ghotge.
Selama empat dekade terakhir, The Coca-Cola Foundation telah mendukung berbagai program pemberdayaan ekonomi di seluruh dunia, termasuk program ‘5by20’ yang telah berlangsung selama satu dekade. Program ini, yang dilaksanakan bersama dengan The Coca-Cola Company dan para mitra pembotolan, telah berhasil memberdayakan lebih dari 6 juta perempuan.
Melalui program Change Make Her, para karyawan Coca-Cola dapat membantu menyalurkan pinjaman Kiva kepada para wirausahawan dan ikut terlibat secara langsung dalam mendukung misi The Coca-Cola Foundation.
STEVY WIDIA
Discussion about this post