COSMOS Jadi Lembaga Think-Tank Untuk Pengembangan UKM Indonesia

Cosmos

Peluncuran Cosmos. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Dunia diperkirakan memasuki resesi tahun depan. Di sisi lain, situasi ini menawarkan banyak peluang termasuk bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM). Rantai pasokan global yang dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 dan berbagai peristiwa dunia, menawarkan peluang bagi Indonesia untuk menjadi lebih mandiri dengan investasi yang tepat.

Guna mengangkat daya saing UKM Indonesia, hadir lembaga think tank (riset) independen yaitu Center for SME Movements (COSMOS).

Executive Director COSMOS Titah Yudhistira mengatakan, dunia usaha memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman bisnis yang bisa membantu UKM naik kelas. Tujuan COSMOS adalah membantu mendistribusikan informasi ini kepada semua pihak untuk meratakan kesempatan bisnis.

“UKM memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia, namun di sisi lain potensi dan tantangan yang dihadapi juga muncul secara beriringan, dan salah satu tantangan tersebut adalah aksesibilitas terhadap informasi,” kata Titah pada peluncuran COSMOS, Kamis (15/12/2022) di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Menurut Titah, lembaga ini dimulai dari sebuah keyakinan bahwa UKM merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan kekuatan ekonomi Indonesia. COSMOS akan menghadirkan dukungan strategis dan taktis kepada UKM melalui tiga cara.

Pertama, melakukan kajian dan penelitian untuk membantu para pihak pengambil keputusan / pembuat kebijakan di tingkat daerah dan nasional. Kedua, ikut meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UKM melalui pendampingan langsung di lapangan. Ketiga, berperan aktif dalam penciptaan nilai (value creation) di sepanjang rantai pasok untuk menghasilkan produk/ jasa sesuai permintaan maupun yang dapat ditawarkan kepada pasar.

“COSMOS tidak bisa bekerja sendiri, dan kami menyambut mitra-mitra lainnya untuk bersama-sama memberikan komitmen guna mendukung pertumbuhan UKM Indonesia. Bersama-sama, kita dapat membantu UKM berkembang dan menciptakan masa depan yang lebih sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Titah.

COSMOS mendapat dukungan dari Evermos, aplikasi social commerce. CEO Evermos Ghufron Mustaqim mengatakan, sektor UKM banyak terhambat permasalahan mendasar. Strategic fit antara Evermos dan COSMOS akan memberikan dampak yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia.

“Hal ini  sebenarnya bisa diselesaikan dengan berbagai solusi yang ada berdasarkan pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki para pebisnis dan pemangku kepentingan lainnya di tanah air. Berbagi pengetahuan dan pengalaman adalah suatu yang bisa memberikan dampak bisnis yang cukup signifikan,” kata Ghufron.

COSMOS juga telah bermitra dengan beberapa organisasi terkemuka di sektor UKM, seperti perusahaan modal ventura Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

“Sebuah lembaga khusus yang fokus pada riset sektor UKM sangat diperlukan guna mencari jawaban-jawaban yang sering dicari pelaku bisnis. Dan informasi ini sebenarnya sudah lama ada tapi sulit dicari dan dikumpulkan dalam sebuah study atau kajian,” kata Mia Melinda, CEO TMI.

Sementara Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan RI Rifan Ardianto mengatakan, Kementerian Perdagangan akan mendukung dan berkolaborasi dengan COSMOS untuk meningkatkan pertumbuhan pelaku usaha mikro dan kecil Indonesia memasuki panggung global.

“Potensi untuk membuat suatu brand yang bisa mendunia tidak mudah, tapi dengan kolaborasi berbagai pihak, salah satunya dengan COSMOS, pengusaha mikro dan kecil bisa lebih mudah untuk naik kelas dan bersaing dengan produk-produk dari luar,” kata Rifan.

COSMOS membuka peluang bagi pelaku bisnis, pemerintah, LSM, media, serta pemangku kepentingan lainnya untuk ikut bergabung atau membantu mengumpulkan informasi, ide dan pengalaman bisnis yang bisa digunakan oleh pelaku UKM.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version