Dapur Virtual dan F&B Brand Aggregator Jadi Ujung Tombak Hangry

Abraham Viktor

Abraham Viktor, Co-founder & CEO Hangry (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Hangry telah memasuki usia tiga tahun. Startup ini telah memperluas daerah cakupan dapur virtualnya ke lebih dari 70 titik yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar. Hangry akan melanjutkan ekspansi dan menjadi brand aggregator untuk bisnis kuliner.
Presiden dan Co-Founder Hangry Andreas Resha menungkapkan, Hangry akan melanjutkan ekspansi merek makanan label privat dan jaringan dapur virtual ke lebih banyak kota di seluruh Indonesia. Perusahaan berambisi ingin menjadi penyedia kuliner berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat melalui berbagai saluran.

“Perkembangan food delivery market sangat pesat dari 2019-2020 sebelum pandemi. Yang terjadi saat pandemi, tren itu dipercepat sehingga potensi market-nya sangat besar dan kita expect hal tersebut akan terus berlanjut. Makanya bisnis utama kami adalah [online] delivery,” kata Andreas dalam keterangan pers Jumat (18/11/2022).

Menurut dia, ambisi tersebut sejalan dengan keyakinan perusahaan dan tren yang ditawarkan oleh platform pesan-antar makanan ke depannya bakal terus menjadi penyokong utama bisnis. Terlihat dari jumlah dapur virtual Hangry lebih mendominasi daripada gerai restoran yang menerima dine-in.

Adapun untuk gerai restorannya ada di tiga lokasi di sekitar Jakarta, yakni Senopati, Kemang, dan Pondok Indah. Ketiganya merupakan restoran khusus merek makanan di bawah Hangry, yakni Moon Chicken.

Hangry saat ini memiliki tujuh merek yaitu Moon Chicken, San Gyu, Ayam Koplo, Dari Pada, Pizza Gang, Wai Thai Food, dan Accha – Indian Soul Food. Khusus merek terakhir adalah langkah Hangry sebagai brand aggregator pada awal Maret 2022.

“Sebagai perusahaan yang sediakan suplai untuk mengisi demand, artinya kami selalu dicari masyarakat. Untuk itu kami berusaha berikan yang terbaik, dari sisi produk apa yang bisa ditingkatkan atau dikompromikan, dan selalu dengarkan feedback dari konsumen,” kata Andreas lagi.

Menurut dia, saat ini perusahaan memiliki 1,6 juta pelanggan unik dengan rating rata-rata 4,7/5,0 untuk setiap outlet di aplikasi jasa layanan pesan-antar. Tiap bulannya, Hangry menjual 1,8 juta porsi makanan dan minuman. “Revenue kami berkembang hingga 2,5 kali lipat dari akhir 2021 sampai sekarang,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version