Daya Saing Digital Indonesia Masih Rendah

Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga saat meninjau fasilitas Broadband Learning Center (BLC) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilacap 09 di Cilacap, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Foto: dok.youngster.id)

youngster.id - Daya saing Indonesia dalam transformasi digital dan kesiapan teknologi masih tertinggal amat jauh dibandingkan negara lain di dunia. Dari beragam faktor yang menjadi bahan penilaian peringkat tersebut, salah satu aspek yang paling fundamental adalah akses terhadap internet.

Berdasarkan data IMD World Digital Competitiveness Ranking 2018, Indonesia menempati urutan ke-62 dari 63 negara dalam hal daya saing digital. Tak jauh berbeda, mengacu pada studi The Economist mengenai kesiapan dalam menghadapi teknologi, Indonesia menduduki rangking 63, jauh di belakang negara tetangga seperti Singapura yang ada di posisi pertama dan Malaysia yang ada di urutan 27.

Mengacu pada laporan survei APJII 2017, penetrasi internet baru mencapai 54,68% atau baru digunakan 143,26 juta penduduk dari total populasi 262 juta.

Dari sekian banyak faktor lain yang menentukan daya saing digital, Indonesia mendapat nilai paling buruk dalam hal kesiapan akan teknologi masa depan, edukasi dan pelatihan, penelitian dan paten, implementasi sistem e-government, serta regulasi.

Meski dalam tiap aspek rata-rata Indonesia berada di peringkat buncit, ada beberapa aspek yang mendapat nilai baik misalnya dalam produktivitas publikasi riset dan pengembangan, kapitalisasi IT dan media, serta penggunaan big data dan analisis.

Secara detail, dalam peringkat daya saing digital yang dikeluarkan oleh IMD, Indonesia berada di peringkat 61 dalam faktor ilmu pengetahuan (knowledge), peringkat 59 dalam hal teknologi (technology), dan peringkat 62 dalam faktor kesiapan atas masa depan (future readiness).

Dalam hal teknologi, faktor utama yang mendukung daya saing Indonesia adalah ketersediaan modal bagi perusahaan-perusahaan teknologi. Indonesia ada di peringkat 15 dalam hal kapitalisasi perusahaan IT dan media di bursa saham dan di peringkat 30 dalam hal pendanaan modal ventura.

Posisi yang cukup tinggi juga diraih Indonesia dalam faktor keterbukaan atas globalisasi yaitu di peringkat 26. Namun sayangnya, masyarakat Indonesia dinilai kurang aktif secara digital yang ditandai dengan peringkat 61 dalam faktor e-participation.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version