Daya Saing Pengembang Game Lokal Perlu Ditingkatkan

Sesi Business to Business (B2B) penyelenggaraan Bekraf Game Prime 2017. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Daya saing pengembang game lokal masih lemah dibanding pengembang mancanegara. Padahal pasar game Indonesia bernilai hingga Rp 11 triliun. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat agar bisa meraup lebih dari 1 % seperti yang terjadi saat ini.

Selain konten yang bagus, diperlukan kiat khusus agar tampilan luar game tersebut lebih catchy atau menarik bagi user dengan cara menggunakan ikon yang unik, ulasan di screenshots yang menarik serta menentukan keyword yang familiar.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Anton Soeharyo, CEO & Founder Touchten Games. “Kayak orang pacaran pertama kali. Bertemu orang, terus dia pakai bajunya kayak gembel. Males kan kita kenalan dengan orang itu. Tapi apabila kita ke apps store, screenshotnya menarik dan kelihatannya promising, nah baru orang akan download,” ujarnya di hadapan sekitar 400 developer game dalam sesi Business to Business (B2B) penyelenggaraan Bekraf Game Prime 2017.

Menurut Anton 80% user mengunduh game melalui kolom search terlebih dahulu daripada mempertimbangkan rating sebuah game. Oleh karena itu, keyword game tersebut menjadi penting untuk diperhatikan oleh para developer game berada di top list pada apps store maupun google play store.

Selain Anton, sesi B2B ini menghadirkan sejumlah pakar game baik lokal maupun mancanegara seperti Hilmy Abdul Rahim, dosen game development dari KDU University College, Malaysia dan David Yin, Business Development Manager di Google Apps & Games untuk regional Asia Tenggara dan Australia yang berbicara dengan tema “Defining Good Game from The Prespective of Game Publisher”

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berharap sesi ini dapat memberikan kesempatan kepada developer lokal untuk go international dengan kualitas game berkelas.

“Dengan acara ini, saya harapkan ini networking yang bakal terjadi deal-deal antar investor atau perusahan besar di industri game ini. Juga mereka bisa bertemu dengan calon-calon individual yang dinilai layak bekerja sama untuk membentuk perusahaan baru,” kata Hari Sungkari Deputi Infrastruktur Bekraf.

STEVY WIDIA

Exit mobile version