Dengan Sofa Berrybeanbag, Mahasiswa UMY Masuk Finalis WMM 2015

youngster.id - Sofa tanpa rangka Berrybeanbag karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mampu menyabet gelar juara pertama pada Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015 regional 7 Yogyakarta dan Jawa Tengah, yang diadakan di Hotel Oak Tree Emerald Semarang pada Senin, (29/02) lalu.

Sofa Berrybeanbag ini dikembangkan oleh dua mahasiswi jurusan PBI UMY 2012: Ayu Mulianti dan Athina Rokhmah. Mereka bekerjasama dengan Agus Ismail alumnus Ilmu Komputer UGM, dan Faushan Gilang alumnus Manajemen Internasional UII.

Keberhasilan itu menjadikan mereka berhak maju menuju WMM tingkat nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 4 – 10 Maret 2016 mewakili Yogyakarta dan Jawa Tengah.

“Kami berhasil mewakili regional Yogyakarta dan Jawa Tengah kategori kreatif mahasiswa, dan nantinya akan melawan 11 perwakilan regional se-Indonesia pada acara puncak WMM di Graha Sabha Pramana UGM,” kata Ayu Mulianti, yang menjadi salah satu pencetus ide pembuatan sofa tanpa rangka.

Menurut Ayu, seperti dilansir dari laman UMY, ide usaha Berrybeanbag berawal dari tugas kuliah Ayu dan Athina yang mewajibkan mereka untuk membuat proposal usaha untuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2013.

“Berawal dari tugas kuliah kewirausahaan, saya mencoba untuk membuat sebuah karya yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Jogja, apalagi Jawa Tengah. Sofa tanpa rangka dengan bahan yang berisi EPS atau Expanded Polyester Foam baru ada di Bali dan Jakarta,” ujarnya.

Ide pembuatan sofa tanpa rangka dengan bahan dasar yang lebih ringan dari sofa lain, yang belum banyak diketahui tersebut mengantarkan Berrybeanbag menjadi salah satu penerima dana hibah PKM-K (Program Kreatifitas Mahasiswa–Kewirausahaan) 2013.

“Dana hibah dari PKM-K di tahun 2013 sebesar Rp 11 juta, menjadi modal awal merintis usaha Berrybeanbag,” ucap Ayu.

Selain itu, Berrybeanbag juga menjadi salah satu pemenang dalam Student Entrepreneur Business Incubator UMY yang bekerjasama dengan Kementrian Koperasi di tahun 2015.

Untuk memasarkan Berrybeanbag ini, lanjut Ayu, pihaknya menggunakan strategi pemasaran secara online maupun offline untuk menjangkau konsumen di dalam negeri hingga ke mancanegara. Antara lain melalui website Berrybeanbag (berry.beanbag.id).

“Dalam dunia bisnis kami harus totalitas, website yang kami gunakan pun website resmi berbayar agar masyarakat lebih percaya dengan produk kami. Alhamdulillah, produk kami mendapat pesanan hingga negara Maldives untuk kebutuhan resort di Maldives,” klaim Ayu.

Sedangkan pemasaran offline, dilakukan melalui cara bekerjasama dengan kafe dan berbagai event organizer sebagai property acara.

Diklaim Ayu, sejauh ini Berrybeanbag telah terjual sebanyak 700 unit, dengan membukukan omzet lebih dari Rp 300 juta.

 

ANGGIE ADJI SAPUTRA

Editor : STEVY WIDIA

Exit mobile version