Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Dewa Eka Prayoga dkk. : Bangun Ekosistem Penulis dan Pembaca di Ranah Digital

11 Juli 2019
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 6 mins read
Dewa Eka Prayoga dkk. : Bangun Ekosistem Penulis dan Pembaca di Ranah Digital

Dewa Eka Prayoga, Co-founder & CTO KETIX (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Buku merupakan sarana terbaik untuk pembelajaran. Sayangnya, kehadiran teknologi telah membuat orang meninggalkan buku dan beralih ke gadget. Namun, kini berkat teknologi, semangat untuk menulis dan membaca buku mulai dibangkitkan kembali. 

Belakangan ini penjualan buku di dunia tengah mengalami penurunan. Hal itu diakibatkan kecenderungan pembaca di zaman sekarang yang lebih menyukai aplikasi digital dalam mengonsumsi informasi. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya kebiasaan membaca di masyarakat Indonesia.

Berdasarkan indeks nasional, tingkat minat membaca masyarakat Indonesia  hanya 0,01. Sedangkan rata-rata indeks tingkat membaca di negara-negara maju berkisar antara 0,45 hingga 0,62. Kondisi ini tentu memprihatinkan. Bahkan, muncul kekhawatiran penerbitan buku akan mati.

Kondisi ini menggugah sejumlah anak muda untuk mengembangkan aplikasi yang mempertemukan para penulis, pembaca buku, mentor dan penerbit. Aplikasi bernama KETIX dikembangkan oleh Tendi Murti, King Bagus, dan Dewa Eka Prayoga.

“Harapan kami dengan mempermudah proses menulis dan menerbitkan buku, Indonesia akan punya makin banyak penulis, makin banyak orang yang belajar menulis, dan akhirnya semakin tinggi minat membaca masyarakat kita,” kata Tendi dan Eka kepada youngster.id saat ditemui pada peluncuran KETIX, Selasa (9/7/2019) di Jakarta.

Lebih lanjut, Eka menceritakan, ide awal terbentuknya perusahaan rintisan dengan nama KETIX, diawali ketika mereka bertiga tergabung dalam sebuah komunitas sebagai penulis online. “Kebetulan kami sering bertemu di komunitas. Di sana kami mendapati banyak cerita dari mereka yang sudah menulis buku tetapi khawatir tidak ada yang baca. Mereka juga bingung bagaimana cara menerbitkan buku. Dari situlah akhirnya kami bertiga mendapat ide untuk membuat platform yang bisa memfasilitas para penulis online tersebut,” kisahnya.

Sejatinya, aplikasi KETIX bukanlah yang pertama. Di Indonesia, komunitas penulis bisa menggunakan platform menulis lain untuk mempublikasikan karya mereka, seperti Storial, Novelme, atau Wattpad. Namun, Eka menegaskan KETIX punya keunggulan dibanding aplikasi yang lain. KETIX memosisikan diri sebagai platform yang tidak hanya terbatas pada penulisan dan publikasi, tetapi juga layanan konten hiburan, e-commerce, hingga komik.

Baca juga :   RegTech Meningkatkan Efisiensi Bisnis Yang Aman

“KETIX memungkinkan pengguna untuk mengunggah karya berupa cerita pendek, novel fiksi, hingga naskah non fiksi, lengkap dengan fitur pemilihan template sampul buku, sistem ranking penulis, serta fungsi chatroom untuk berdiskusi secara online,” klaimnya.

Di sisi pembaca, KETIX menyediakan fitur subscribe agar bisa tahu buku terbaru dari penulis favoritnya, dan beberapa mode membaca yang bisa membuat nyaman mata kita, ketika membaca buku dari smartphone pada malam hari.

“KETIX berusaha memotivasi para penulis agar produktif dengan sistem bagi hasil yang sangat menguntungkan buat mereka, dibanding kalau menerbitkan buku fisik. Harapan kami dengan mempermudah proses menulis dan menerbitkan buku, Indonesia akan punya makin banyak penulis, makin banyak orang yang belajar menulis, dan akhirnya semakin tinggi minat membaca masyarakat kita,” imbuh Tendi menegaskan.

Publikasi Gratis

Eka mengaku proses pengembangan platform ini memakan waktu satu tahun. Maklum, karena masing-masing founder punya kesibukan. Namun karena sudah berkomitmen, mereka bertekad untuk menyelesaikan pengembangan aplikasi ini. Menurut Eka, mereka mulai dengan modal sekitar Rp 4 juta.

“Tantangannya saat pengembangan, karena kesibukkan masing-masing sehingga sulit untuk berkumpul. Selain itu, mewujudkan ide ke dalam platform teknologi  juga tidak mudah. Karena itu ketika plaform ini sudah bisa dinikmati, kami sangat lega,” ucap Eka.

KETIX hadir untuk membantu penulis mempublikasikan karya mereka. Para penulis bisa menerbitkan e-book sendiri dan bisa dipublikasikan secara gratis. Diklaim Eka, sejak diluncurkan hingga saat ini KETIX sudah memiliki 2.400 buku yang ditulis oleh sekitar 1,200 penulis, termasuk karya Dewa Eka Prayoga dan Fissilmi Hamidah. Tak hanya itu, meski terbilang sebagai aplikasi baru, KETIX sudah diunduh 5 ribu kali dengan pembaca aktif sekitar 3.500 orang.

Baca juga :   OJK PIlih Aftech Sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital

Menurut Eka, untuk masuk ke dalam dan bergabung dengan KETIX ini sangat mudah.  Pengguna tinggal mengunduh aplikasi yang baru tersedia versi Android di Google Playstore. “Dengan mudah mereka sudah bisa langsung menulis di sana dan membaca di sana. Semudah itu sih, dan sebisa mungkin sebesar itu pula manfaatnya,” katanya.

KETIX juga, lanjut Eka, berupaya membangun ekosistem baru dengan mempertemukan para penulis, pembaca buku, mentor dan penerbit lewat fitur chat room bernama TixRoom, sehingga para pembaca dan penulis bisa saling berinteraksi. Bagi penulis pemula atau anak muda yang ingin belajar menulis buku, KETIX membuat kelas penulisan online dengan mentor para penulis berpengalaman. 

Meski demikian, KETIX juga tengah menyiapkan tim khusus untuk mengedit dan mengawasi bilamana ada tulisan yang mengandung unsur SARA dan Hoax. Bahkan, untuk memperkuat dan membentengi hal itu agar tak terjadi, upaya dalam membuka ruang komplain bagi pembaca juga telah dipersiapkan tim KETIX dalam mengantisipasi semua itu.

“Sekarang masih mungkin diawasi karena baru 10 ribuan. Tetapi kalau sudah masuk jutaan orang dan mereka bisa curhat seenaknya, maka kami akan membentuk tim khusus untuk menangani hal itu. Untuk saat ini belum ada editing. Namun kami sudah memberikan syarat dan ketentuan sebelum mereka ikut bergabung dengan KETIX. Ketika ada rating pembaca tulisan rendah atau negatif itu juga bisa kami telusuri dan bisa ketahuan dari situ,” tegasnya.

Para founder KETIX (kiri ke kanan): Tendi Murti (CEO), Dewa Eka Prayoga (CTO) dan King Bagus (CMO) (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

Penulis Muda

Baca juga :   Penyaluran Dana Bergulir PEN Untuk Koperasi Capai Rp670 miliar

Eka mengakui, saat ini startup KETIX masih dalam tahap bootstrap, alias belum mendapatkan pendanaan dari investor manapun. Mereka tentu berharap ada investor yang juga punya misi yang sama.

“Kami punya mimpi besar untuk melahirkan satu juta penulis muda, termasuk mereka yang berasal dari daerah terpencil. Penulis harus bisa menjadi profesi yang menghasilkan, bukan cuma sekedar hobi. Kami berharap ada investor yang juga punya misi yang sama untuk tidak hanya mencari untung, tapi juga mencerdaskan bangsa,” kata Eka penuh harap.

Sementa itu, Tendy mengatakan selama ini para penulis cenderung kesulitan mendokumentasikan tulisan mereka ketika ada di luar ruangan. Lewat aplikasi KETIX, para penulis juga bisa menerbitkan e-book mereka sendiri, yang nantinya bisa dipublikasikan secara gratis, atau dijual ke publik dengan bagi hasil 80% royalti untuk penulis dan 20% untuk KETIX. 

“KETIX berusaha memotivasi para penulis agar produktif dengan sistem bagi hasil yang sangat menguntungkan buat mereka, dibandingkan kalau menerbitkan buku fisik,” ujar Tendi, yang juga pendiri Komunitas Menulis Online.

Dari sisi bisnis, keduanya mengaku platform ini masih terus berkembang dengan bebarapa fitur baru. “Banyak pengembangan yang kami lakukan ke depannya. Cuma kami mau mematangkan yang ada dulu. KETIX juga berencana membuat film pendek atau Tix Series dari buku terlaris yang dipublikasikan lewat aplikasi mereka. Selain itu, kami juga membuat bacaan untuk anak-anak yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi para generasi bangsa ini,” ungkap Eka lagi.

Eka optimis platform yang baru berusia kurang dari setahun akan diterima masyarakat.

“Untuk saat ini core kami baru penulis dan pembaca. Karena itu kami fokus untuk bisa mempertemukan penulis dan pembaca dalam satu wadah. Visi kami adalah berbagi manfaat dan meninggalkan warisan kehidupan serta bersama-sama menebar energi positif bagi seluruh bangsa,” pungkas Eka.

========================================

Dewa Eka Prayoga

  • Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi 24 April 1991
  • Pendidikan Terakhir    : Pendidikan Kimia, UPI Bandung
  • Pekerjaan                     : Co-founder & CMO
  • Nama usaha                 : Aplikasi KETIX
  • Mulai Usaha                : Oktober 2018
  • Modal Awal                 : sekitar Rp 4 Juta
  • Jumlah Karyawan       : 8 orang

Tendi Murti

  • Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 02 Juli 1985
  • Pendidikan                   : Sastra Inggris Universitas Padjadjaran Bandung
  • Pekerjaan                     :  Co-founder & CEO
  • Nama usaha                 : Aplikasi KETIX

========================================

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: Dewa Eka PrayogaKETIX
Previous Post

Qualcomm Hadirkan Platform Baru untuk Perkuat Performa Mobile

Next Post

Instagram Sedia Fitur Penangkal Perundungan

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Instagram Hadirkan Fitur Bisnis

Instagram Sedia Fitur Penangkal Perundungan

Dukung Sektor Andalan, Pameran Food & Hotel Indonesia Kembali Digelar

Dukung Sektor Andalan, Pameran Food & Hotel Indonesia Kembali Digelar

Melalui ICINC, Bekraf Boyong Musisi Indonesia Ke Pasar Global

Melalui ICINC, Bekraf Boyong Musisi Indonesia Ke Pasar Global

Discussion about this post

Recent Updates

Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

800 Mahasiswa Indonesia Terpilih Jadi Gemini Ambassador

30 September 2025
Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

Juara Chessnation 2025 Berasal dari Luar Jakarta

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version