Dorong Inovasi Energi Baru Terbarukan, Pertamina Gelar Kompetisi Program PFsains

Pertamina PFsains

PFsains menjadi bentuk dukungan Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Dalam upaya mendukung target nol emisi karbon dan bauran energi baru dan terbarukan, Pertamina melalui Pertamina Foundation menggelar kompetisi PFsains 2023 hingga 30 April 2023. Bertema “Inovasi Energi Terbarukan untuk Mendukung Kemandirian Ekonomi Masyarakat”, PFsains mengajak mahasiwa,praktisi, maupun akademisi untuk mengembangkan proyek inovasi energi terbarukan.

Executive Advisor to Director Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) Nareswari Sumarsono, mengatakan misi PFsains sejalan dengan PNRE dan mampu mendorong inovator Energi Baru Terbarukan (EBT).

“PFsains ini sejalan dengan misi PNRE yaitu mendorong sekaligus mengembangkan potensi energi baru terbarukan Indonesia. Saya yakin di Indonesia banyak ide-ide menarik dan inovatif yang membutuhkan wadah untuk diimplementasikan,” kata Nareswari dalam keterangan pers, Rabu (22/03/2023).

Dia menjelaskan, program PFsains merupakan salah satu dari 5 program unggulan PFseries Pertamina Foundation. “Ini sekaligus menjadi ajang kompetisi karya ilmiah hasil penelitian atau praktik-praktik pengembangan energi ramah lingkungan,” ujar Nareswari.

Tahun ini, PFsains hadir dengan dua kategori yang bisa diikuti, yaitu Ideation dan Implementation. Kategori Ideation merupakan kategori  hasil penelitian berupa laporan akhir yang punya potensi untuk diimplementasikan. Sementara Implementation bisa diikuti oleh peserta yang hasil penelitiannya sudah memiliki lokasi dan siap untuk diimplementasikan dalam waktu dekat.

“Bersama Pertamina Foundation, Pertamina New Ventures akan memberikan ruang untuk para inovator yang punya ide, kreasi, dan inovasi guna menjamin sustainability energy di Indonesia. Jadi, daftarkan inovasi kalian yang mendukung transisi energi dan dekarbonisasi ke PFsains. Dari New Ventures akan menyambut yang terbaik untuk dikomersialisasikan,” ungkap Indira Pratyaksa Vice President Pertamina New Ventures.

Menurut dia, Proposal terbaik PFsains akan mendapatkan total pendanaan proyek hingga miliaran rupiah. Tidak hanya pendanaan, pemenang PFsains akan mendapatkan coaching dan mentoring dari Research and Technology Innovation Pertamina, Pertamina New Ventures, PERTIWI, dan lembaga terkait EBT lainnya.

“Manfaat lainnya adalah matchmaking fund, di mana mempertemukan pemenang dengan pendonor lain dan potensi replikasi inovasi energi dari Pertamina Grup. Branding dan publikasi melalui website, media massa, dan media sosial juga akan diperoleh pemenang Pfsains,” kata Indira.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menyampaikan, PFsains menjadi bentuk dukungan terhadap komitmen Pertamina dalam transisi energi dan dekarbonisasi. Untuk itu, ada sejumlah kriteria yang dicari dalam program PFsains 2023.

“Pada program ini, kami mencari riset dan proyek inovasi energi yang mampu menyelesaikan permasalahan energi masyarakat sekitar, bersifat berkelanjutan dan membawa kemandirian serta mengedepankan HSSE (Health, Safety, Security and Environment). PFsains menggandeng Pertamina Grup untuk nantinya inovasi mereka tidak hanya dikembangkan tapi juga dikomersialisasikan,” ungkapnya.

Selama tiga tahun berjalan, program PFsains telah menghadirkan 20 proyek pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan variasi inovasi, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik arus laut (PLTAL), serta hybrid. Total proyek inovasi PFsains telah menghasilkan energi dari PLTS sebesar 31.200 watt-peak, hybrid 3.200 watt-peak, dan menerangi lebih dari 700 kepala keluarga.

Contoh kisah perjalanan PFsains terlihat di Sumenep, Madura. Binaan PFsains mengembangkan hybrid sistem PLTB dan PLTS terpusat untuk meningkatkan akses listrik yang sebelumnya hanya terpenuhi untuk 2 jam/minggu. Kemudian, untuk Indonesia Timur terdapat proyek PLTS di pulau Sabu Raijua. PLTS binaan PFsains menerangi 100 rumah dengan total 5000 watt-peak yang dihasilkan.

“PFsains menjadi wadah yang tepat bagi orang seperti saya yang punya inovasi tapi bingung bagaimana cara mengembangkannya. Dengan proses seleksi yang challenging dan mentoring serta manfaat yang langsung  diberikan dari Pertamina Grup membuat proyek saya mampu memenuhi kebutuhan listrik pelayanan desa dan pondok bersalin desa (polindes),” tutup Dana Handika, pemenang PFsains kategori Implementation tahun 2022.

Pendaftaran PFsains dapat dilakukan di website resmi Pertamina Foundation pertaminafoundation.org.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version