youngster.id - Sebagai upaya untuk mengantar masyarakat dari kategori underbanked menjadi bankable, Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan fintech Kredivo untuk penyaluran kredit kepada lebih dari satu juta akun melalui skema pembiayaan bersama atau joint financing.
Kredit tersebut disalurkan ke berbagai penjuru wilayah Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank DBS Indonesia untuk meningkatkan inklusi finansial di kalangan masyarakat Indonesia yang masih di bawah standar perbankan.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2023, masih terdapat 97,7 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki akses memadai terhadap layanan dan produk keuangan (underbanked), di mana angka ini mencakup sekitar 48% dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa tantangan, salah satunya kurangnya pemahaman tentang produk dan layanan perbankan yang seringkali membuat mereka kesulitan dalam merencanakan dan mengelola keuangan secara efektif.
Penghasilan yang tidak menentu, keterbatasan akses terhadap pinjaman, serta riwayat kredit yang kurang atau tidak ada juga menjadi faktor yang membuat mereka lebih sulit mendapatkan dukungan finansial dari lembaga keuangan konvensional.
Fakta tersebut menunjukkan adanya potensi besar untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan inklusi finansial. Memahami hal tersebut, melalui kerja sama yang dibangun sejak 2021, Bank DBS Indonesia dan Kredivo berupaya untuk menyediakan akses keuangan yang inovatif berbasis teknologi.
Sebagai hasilnya, hingga Oktober 2023, kerja sama ini berhasil mendanai sebanyak lebih dari satu juta transaksi bagi pengguna Kredivo dengan pendapatan mulai dari Rp3 juta. Ini mencerminkan bahwa layanan kredit yang disediakan oleh Bank DBS Indonesia dan Kredivo dapat mencapai masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi.
Wakil Direktur Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom mengatakan, kemitraannya dengan Kredivo merupakan wujud nyata dari pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking, di mana pihaknya berfokus untuk menghadirkan produk perbankan yang inovatif dan bertanggung jawab guna mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia.
Menurutnya, guna memberi manfaat kepada lebih banyak lagi masyarakat, Bank DBS Indonesia secara berkala meningkatkan limit joint financing dengan Kredivo yang semula sebesar Rp300 miliar hingga menjadi Rp2 triliun pada pertengahan 2022.
“Di era digital ini, kami percaya bahwa teknologi bukan hanya merupakan solusi, namun juga kunci untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas, terutama mereka yang berada dalam golongan underbanked. Kami berharap agar kerja sama ini menjadi langkah nyata menuju pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Melfrida, Rabu (20/12/2023).
Tidak hanya merangkul keragaman pendapatan ekonomi, kolaborasi ini juga menyentuh berbagai rentang usia. Sekitar 47% dari transaksi yang ada dilakukan oleh pengguna dalam kelompok usia 20-30 tahun, diikuti dengan 37% dengan usia 30-40 tahun, dan 12% berusia 40-50 tahun.
CEO Kredivo Indonesia Umang Rustagi mengatakan, melalui kerja sama dengan Bank DBS Indonesia, pihaknya berkomitmen tidak hanya untuk memberikan akses keuangan, tetapi juga menjembatani masyarakat underbanked di seluruh wilayah Indonesia agar dapat menjadi masyarakat bankable di kemudian hari.
“Dengan inovasi joint financing, kami ingin memberdayakan lebih banyak masyarakat agar selangkah lebih dekat dengan aspirasi finansialnya sekaligus membangun ekosistem keuangan yang inklusif, sejalan dengan target kami untuk melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun mendatang,” kata Umang.
Inisiatif joint financing ini telah menciptakan lingkungan inklusif di mana individu dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi dapat mengakses kredit untuk berbagai kebutuhan, mulai dari memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, papan sehari-hari, berinvestasi dalam pendidikan lanjutan, hingga kebutuhan tersier seperti gadget, hobi, kebutuhan olahraga, hiburan, dan lainnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post