youngster.id - Enam tim wirausaha sosial dari lima negara berhasil menjadi pemenang dalam Program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) 2023, yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Dua wirausaha sosial asal Indonesia menjadi juara.
Tim-tim tersebut diwakili oleh 15 pemuda dari China, India, Indonesia, Laos, dan Singapura. Mereka mempresentasikan ide bisnis terbaik yang membahas masalah sosial dan lingkungan. Termasuk layanan kesehatan mental, konservasi air, pernyediaan keterampilan dan teknologi untuk masyarakat yang kurang terlayani, dan pemberdayaan perempuan.
Selanjutnya, sebanyak 15 tim dari lokakarya bulan Juni melaju ke tahap berikutnya dari program ini dan kemudian dibimbing oleh satu hingga tiga mentor dari bulan Juli hingga Oktober. Para mentor sukarelawan itu terdiri dari konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company, Temasek International, Bain & Company, dan para professional di bidang industri lain.
Selama fase empat bulan tersebut, para mentor sukarelawan memainkan peran penting dalam membimbing para peserta dalam menjalankan wirausaha sosial. Mereka juga membantu mempersiapkan tim-tim untuk mengikuti acara yang disebut Pitching for Change, yang dijadwalkan diadakan pada bulan November, sebagai acara final dan penutupan YSE. Dalam acara itu, para tim mempresentasikan rencana bisnis mereka yang telah disempurnakan di hadapan panel juri untuk mendapatkan pendanaan.
Lian Wee Cheow, Wakil Ketua SIF dan Juri Utama YSE Global 2023 mengatakan, bimbingan adalah komponen utama dari YSE Global. Para mentor YSE, yang merupakan pemimpin industri dengan pengalaman yang luas, telah meluangkan waktu mereka untuk membagikan keahlian dan jaringan mereka kepada para calon pemimpin perubahan. Hal ini memperluas wawasan para peserta muda yang berada di tahap awal dan kritis dalam perjalanan mereka sebagai wirausahawan sosial.
“Sejak tahun 2010, YSE Global telah membina jaringan yang terus berkembang, yang kini terdiri dari lebih dari 1.400 pemuda dari 43 negara, yang mewakili 674 wirausaha sosial. Dengan memberikan bimbingan, lokakarya pengembangan kapasitas, dan kesempatan belajar di tingkat regionaL, YSE mendukung para wirausahawan sosial pemula untuk memulai perjalanan mereka,” kata Cheow, Senin (11/12/2023).
Setelah melalui serangkaian proses, dari 15 tim terpilih 6 tim sebagai pemenang. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen mereka. Mereka adalah (sesuai urutan abjad):
- Anubhuti Samiti (India)
- China House (China)
- HomePal (Singapura dan China)
- LeLao (Laos)
- ReservoAir (Indonesia)
- Rumah Briket (Indonesia)
Setiap tim pemenang mendapatkan dana hingga S$20.000 untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka. Seorang mentor akan ditugaskan untuk membimbing mereka dalam menggunakan dana tersebut dan mendukung perkembangan mereka selama satu setengah tahun ke depan.
“YSE Global telah menjadi pelatihan intensif bagi tim kami karena kami masih baru dalam bidang usaha ini. Kami berterima kasih kepada para pembimbing atas pengalaman dan masukan mereka. Mereka sangat berjasa dalam beberapa bulan terakhir ini. Mereka memberikan pengetahuan penting berdasarkan pengalaman profesional selama bertahun-tahun dan memberikan perspektif baru pada rencana bisnis kami,” kata Mahdiyyah Ardhina, salah satu anggota Rumah Briket dan peserta YSE 2023 dari Indonesia.
Rumah Briket menciptakan solusi tanpa limbah yang memproses sampah organik dan non-organik dan mengubahnya menjadi briket arang dan paving block.
Dr Yoke Pean Thye, salah satu pendiri WISE, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mewujudkan Asia Tenggara yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta pembimbing untuk Rumah Briket, mengatakan, merupakan suatu kehormatan baginya untuk mendukung tim Rumah Briket.
“Setelah mendapatkan manfaat dari lokakarya YSE Regional beberapa tahun yang lalu, saya berterima kasih atas kesempatan unutuk dapat kembali dan membantu Rumah Briket merefleksikan dan menyempurnakan model bisnis mereka. Saya merasa tersentuh dan terinspirasi oleh semangat mereka untuk mengatasi krisis pengelolaan sampah di Indonesia, dedikasi mereka terhadap usaha sosial dan memberi manfaat bagi masyarakat, serta motivasi untuk belajar dan menantang diri mereka sendiri,” kata Yoke.
Program YSE Global bertujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memungkinkan kaum muda dari berbagai negara untuk meluncurkan atau meningkatkan usaha sosial mereka di Singapura dan sekitarnya. Program ini diceritakan di media sosial dengan tagar #sifyse.
STEVY WIDIA
Discussion about this post