East Ventures Himpun US$500 Juta di 2022, Tetap Fokus Berinvestasi Pada Startup

East Ventures Tim

Tim East Ventures. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Tahun 2022 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri teknologi, diperburuk oleh isu-isu global dan konflik geopolitik. Terlepas dari hambatan-hambatan ini, East Ventures berhasil menghimpun total US$550 juta dalam penutupan akhir dana multi-stage. Untuk itu, venture capital ini akan tetap fokus berinvestasi pada startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

Head of Media and Marketing East Ventures Pheseline Felim mengungkapkan, pada pertengahan 2022, East Ventures berhasil menghimpun total US$550 juta dalam penutupan akhir dana multi-stage. Dari dana itu, dialokasikan US$ 150 juta untuk untuk pendanaan tahap awal dan US$400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan.

“Dana tersebut tetap diinvestasikan ke startup di Indonesia dan Asia Tenggara. Dalam total investasi dan sektor, East Ventures memberikan pendanaan  yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Total ada 105 deal dan US$ 211,59 juta disalurkan ke perusahaan portofolio Seed and Growth kami. Investasi tersebut disalurkan ke beberapa sektor, seperti E-commerce, direct to consumer (DTC) dan retail, fintech, software & layanan Internet, B2B, supply chain dan logistic serta agritech,” papar Pheseline dalam siaran pers Rekap 2022 & Prospek 2023, Selasa (3/1/2023).

Menurut dia, inflasi yang tinggi di AS dan Eropa akan mempengaruhi perputaran investasi di Indonesia, suku bunga yang terus meningkat, dan ekspektasi pertumbuhan yang menurun. Dengan ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, dan COVID-19 yang menambah ketidakpastian, bukan rahasia lagi bahwa kondisi global menjadi sangat sulit bagi startup.

“Industri teknologi telah terpukul keras selama setahun terakhir dan mungkin akan semakin menantang di beberapa tahun ke depan. Situasi ini kita sebut sebagai krisis “badai sempurna” (perfect storm),” katanya.

Namun, Pheseline menegaskan East Ventures tetap optimis. Populasi muda Asia Tenggara yang terhubung internet dan kecenderungan tinggi untuk merangkul teknologi menjadikannya sumber ketahanan di tengah perlambatan pertumbuhan global. Hal ini terutama berlaku di Indonesia, yang populasi pengguna internetnya tumbuh dari 30 juta menjadi lebih dari 200 juta hanya dalam 13 tahun. Fundamental yang kuat ini telah memungkinkan Indonesia sebagai ekonomi digital teratas di kawasan Asia Tenggara untuk tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada tahun 2022, dengan total nilai transaksi mencapai US$ 200 miliar tahun ini, menurut laporan Google, Temasek dan Bain&Company.

“Fundamental kuat Asia Tenggara dan Indonesia mempertahankan jalan beraspal yang sama yang telah kita pijak sejak awal. Visi dan keyakinan kami terhadap potensi Asia Tenggara tetap sama. Kami tahu tikungan yang harus diambil, dan kami akan terus berpacu dalam badai yang sempurna ini,” katanya.

Sepanjang 2022, selain kegiatan investasi, East Ventures terus memberikan dampak positif bagi ekosistem. Mulai dari mendukung dua acara olahraga kelas dunia yaitu VANS Bali Pro World Surf League dan Indonesia Open 2022.

Untuk meningkatkan daya saing digital antar provinsi di Indonesia, East Ventures merilis EV-DCI 2022 sebuah indeks dan laporan yang menyoroti kemampuan digital setiap kota dan provinsi di Indonesia. Laporan ini bertujuan untuk menjadi panduan bagi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan daya saing digital Indonesia.

Pada April 2022, East Ventures meluncurkan laporan keberlanjutan, Sustainability Report 2022  yang memaparkan kerangka dan dampak Lingkungan, Sosial, Tata Kelola (LST / ESG) dari perusahaan dan ekosistem kami.

“Dengan meningkatnya permintaan untuk integrasi ESG, kami pun mulai mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk membantu perusahaan dan perusahaan portofolio kami dalam upaya ESG mereka,” ucapnya.

Dalam skala global, East Ventures dan ekosistem kami telah berpartisipasi dalam G20 Digital Innovation Network 2022. Beberapa perusahaan portofolio yaitu Xurya, Nusantics dan Komunal dinobatkan sebagai Top Startup dan mewakili Indonesia sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia.

East Ventures juga menyediakan platform bagi talenta yang terkena dampak gelombang PHK selama setahun terakhir. Inisiatif ini terdiri dari sebuah Job Board, di mana talenta dapat menjelajahi lebih dari 700 peluang kerja yang tersedia di ekosistem East Ventures. Perusahaan modal ventura ini juga mengadakan program Coaching dan Hackathon yang menarik total 270 pendaftaran, yang mencakup 551 orang dari 50 kota. Terdapat 30 juara tim terpilih yang mendapatkan total dana Rp 7,5 miliar (sekitar US$ 500.000).

“Dalam mengarungi krisis dan ketidakpastian, kami akan selalu mendukung portofolio dan para founder dalam kondisi apapun, seperti yang telah kami lakukan selama bertahun-tahun. Kami akan bekerja dengan para founder, memetakan dan memahami situasi spesifik mereka, dan memberikan saran yang sesuai. Mengenai funding winter, saran kami kepada para founder adalah untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version