youngster.id - Sebaai bentuk komitmennya untuk menyediakan pelaporan tahunan yang transparan dan bertanggung jawab mengenai topik-topik terkait keberlanjutan, East Ventures merilis laporan tahunannya, East Ventures Sustainability Report 2025.
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan, di tengah tantangan global, pihaknya secara aktif membentuk masa depan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi semua.
Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi dan kolaborasi, East Ventures mendukung perusahaan portofolionya untuk mencapai skalabilitas dan akhirnya profitabilitas sekaligus memenuhi target keberlanjutan.
“Laporan ini menyoroti dedikasi kami; hadir sebagai manifestasi dari bagaimana setiap investasi dan keputusan strategis yang kami ambil selalu dilandasi oleh misi yang lebih besar, yaitu untuk membangun Asia Tenggara yang produktif dan sehat untuk generasi saat ini, esok, dan masa depan,” kata Wilson, dikutip Kamis (19/6/2025).
Laporan tahun ini menyoroti beberapa dampak utama yang diciptakan oleh East Ventures. Pertama, dampak yang diciptakan melalui investasi. Dengan lebih dari 300 perusahaan portofolio dan 500 founder, East Ventures and ekosistemnya telah berkontribusi pada 16 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini menggarisbawahi komitmen East Ventures untuk tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan dampak yang bermakna dan positif melalui investasinya. Laporan ini juga menyoroti berbagai pencapaian dari perusahaan portfolio East Ventures di berbagai sektor.
Kedua, dampak yang dipimpin oleh East Ventures. East Ventures terus mendorong inisiatif dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan dampak positif. Hal ini termasuk berbagai inisiatif terkini, seperti: laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (memetakan daya saing digital di seluruh provinsi di Indonesia, yang berfungsi sebagai wawasan dan data utama dalam membentuk masa depan lanskap digital Indonesia), penutupan pertama dari East Ventures South Korea fund (dana khusus untuk koridor investasi Asia Tenggara – Korea Selatan), Climate Impact Innovations Challenge (kompetisi teknologi iklim terbesar di Indonesia), ECOVISEA (kalkulator Gas Rumah Kaca (GRK) gratis berbasis web), IndoBuild AI (platform dinamis untuk innovator AI), dan lainnya.
Ketiga, dampak di lingkungan kerja. East Ventures menghargai karyawannya sebagai penggerak penting pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, sehingga berkomitmen untuk menciptakan budaya yang mendukung inovasi dan pengembangan individu. Melalui kebijakan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi, East Ventures berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif, memberikan kesempatan yang sama bagi para pemimpin perempuan, dan akses terhadap pendanaan. East Ventures memiliki representasi perempuan yang kuat di seluruh timnya: 57% anggota tim, 50% pemimpin senior, dan 40% Partner investasi. Hal ini juga berlaku pada ekosistemnya, di mana 26% dari perusahaan portofolio aktif East Ventures terdiri dari bisnis yang didirikan oleh atau didirikan bersama dengan perempuan.
Selain itu, menyadari dampak perubahan iklim yang semakin besar terhadap aktivitas bisnis, East Ventures telah mengembangkan East Ventures Climate Strategy untuk mengatasi tantangan mendesak di kawasan. Strategi ini dibangun di atas tiga pilar inti: mengidentifikasi risiko dan peluang iklim; mengurangi emisi gas rumah kaca; dan secara aktif mendukung agenda iklim di kawasan. Hal ini juga diikuti dengan komitmen kuat untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan tata kelola terkait Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST / Environmental, Social, and Governance (ESG)), meningkatkan keterbukaan informasi, dan menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan utama.
Diklaim, tada tahun 2024, East Ventures mengurangi emisi GRK-nya sekitar 25% dari tahun sebelumnya. Targetnya adalah mencapai emisi operasional nol emisi (Scope 1 dan Scope 2) pada tahun 2030, dan emisi nol bersih secara penuh, yang mencakup Scope 3 dan emisi yang berasal dari pembiayaan (financed emissions) pada tahun 2050.
Avina Sugiarto, Partner East Ventures menambahkan, East Ventures Sustainability Report hadir sebagai bentuk transparansi atas perjalanan East Ventures dalam mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan, menyoroti berbagai kemitraan strategis, inisiatif yang telah dijalankan, serta dampak kolektif yang telah dicapai.
“Dengan berbagi praktik terbaik dan mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan, kami bertujuan untuk menginspirasi upaya kolaboratif dalam menghadirkan inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan dan ekosistem kewirausahaan yang dinamis. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat komitmen kami terhadap ESG di seluruh Asia Tenggara. Kami sangat antusias untuk dapat membuat gerakan yang semakin baik pada tahun-tahun mendatang,” kata Avina.
STEVY WIDIA
Discussion about this post