youngster.id - East Ventures dan Temasek Foundation mengumumkan pemenang kompetisi inovasi teknologi iklim Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2025. Pemenangnya adalah Aslan Renewables, Arukah Capital, dan SXD AI. Mereka menerima total dana hadiah sebesar Rp10 miliar untuk uji coba solusi mereka di Indonesia.
Avina Sugiarto, Partner East Ventures menjelaskan, CIIC diluncurkan dengan tujuan mendukung inovasi teknologi iklim yang inovatif untuk diujicobakan dan ditingkatkan skalanya di Indonesia. Kompetisi ini berfokus pada tiga trek utama: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular. Masing-masing trek ini memainkan peran penting dalam mendorong pergeseran global menuju keberlanjutan dan ketahanan iklim.
“CIIC 2025 merupakan titik balik penting dalam memajukan inovator iklim generasi berikutnya. Keberlanjutan dan menciptakan dampak positif selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures, dan tahun ini kami antusias dengan hadirnya berbagai inovasi pionir yang banyak memanfaatkan AI untuk mendorong produktivitas dan mempercepat solusi iklim,” ujar Avina, Selasa (14/10/2025).
Tahun ini, CIIC 2025 mendapat antusias global yang luar biasa, menarik lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara. Dari peserta yang sangat kompetitif ini, terpilih sembilan finalis. Selama beberapa bulan terakhir, para finalis telah mendapatkan pendampingan intensif oleh para pemimpin industri untuk menyempurnakan proyek dan memaksimalkan potensi dampaknya dalam menciptakan efek positif yang berkelanjutan terhadap lingkungan.
Setelah melalui proses deliberasi yang intensif dan mendalam, empat juri pada Grand Finale, yang merupakan investor terkemuka dan pemimpin industri, memilih tiga pemenang yang mendapatkan total hadiah sebesar Rp10 miliar serta berbagai dukungan eksklusif lainnya.
“Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan East Ventures dan mitra strategis lainnya untuk membangun CIIC dengan kualitas pendaftar yang lebih kuat, komitmen mitra yang lebih luas, dan jalur penerapan yang lebih terperinci demi masa depan net-zero yang berketahanan iklim yang lebih baik,” kata Heng Li Lang, Head, Climate & Liveability, Temasek Foundation.
Tiga pemenang Climate Impact Innovations Challenge 2025:
- Aslan Renewables: Pembangkit listrik tenaga air modular tanpa bendungan atau waduk besar, menghasilkan listrik berbiaya rendah dengan efisiensi hingga 86%.
- Arukah Capital: Menghasilkan energi bersih dan bioproduk dari limbah pertanian, sambil memberikan 50% pendapatan karbon kepada petani kecil.
- SXD AI: Merancang dan mengembangkan bahan tekstil tanpa limbah, menghasilkan penghematan bahan 10x lipat, pengurangan emisi CO2 sebesar 80%, dan penghematan biaya hingga 55%.
Selain itu, Sinar Mas Agribusiness & Food memberikan dana hadiah sebesar US$50.000 kepada Arukah Capital.
Joanna Yeo, Founder and CEO Arukah Capital mengatakan, pihaknya merasa terhormat atas kemenangan di trek Pertanian Berkelanjutan dalam program CIIC, yang menyoroti sumber daya dan talenta kelas dunia di Indonesia untuk inovasi iklim dengan skala global.
Menurutnya, model bisnis Arukah dengan mengubah limbah pertanian menjadi biochar, memungkinkan petani memperoleh 50% pendapatan dari kredit karbon melalui kemitraan agribisnis—menciptakan pendapatan berkelanjutan sambil menyediakan dekarbonisasi yang dapat dikembangkan dan berkualitas tinggi.
“Terima kasih atas dukungan pendanaan katalis dari East Ventures dan Temasek Foundation, dana hibah dari Sinar Mas Agribusiness & Food, dan semua mitra yang telah kami temui melalui CIIC,” kata Joanna.
Climate Impact Innovations Challenge 2025 turut didukung oleh para partner, termasuk Strategic Partners: PLN, Triputra Agro Persada; Investor Partners: Sinar Mas Agribusiness & Food, dan banyak lainnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post