youngster.id - Halodoc menghadirkan kemudahan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan sejak 2016. Melalui ekosistem layanan kesehatan digital, startup healtech ini telah menjangkau lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan. Hal ini berkat dukungan infrastruktur cloud Amazon Web Service (AWS).
Menghadirkan akses kesehatan yang mudah di Indonesia merupakan sebuah tantangan. Data WHO menunjukkan hanya ada 6 dokter untuk 10 ribu pasien, dan hampir separuh dari 273 juta Indonesia tinggal di Kawasan pedesaan. Oleh karena itu, Halodoc membangun solusi digital yang dapat dengan mudah ditingkatkan untuk menyediakan ekosistem layanan kesehatan yang holistik bagi para pengguna yang terus berkembang dengan cepat.
“Bermitra dengan AWS, kami akan terus berinovasi secara cepat di cloud seiring dengan pencapaian kami dalam membantu lebih dari 20 juta pengguna untuk meningkatkan kesehatan mereka,” ujar Lenish Namath VP of Cloud Infrastructure, Site Reliability Engineering, and Security, Halodoc dalam keterangan pers, Kamis (4/5/2023).
Lenish mengungkapkan, sejak 2016 Halodoc menggunakan kapabilitas AWS yang luas dan mendalam, meliputi penggunaan machine learning, sistem keamanan, dan database hingga mampu menghubungkan lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) dalam mengakses layanan kesehatan secara mudah.
Layanan Halodoc yang terintegrasi ini menawarkan konsultasi telemedik 24/7 ke mitra dokter tepercaya dari mana saja di seluruh Indonesia, kemudahan akses untuk mendapatkan obat dan kebutuhan kesehatan lainnya dari lebih 4.900 mitra apotek, ekosistem yang holistik, dan akses seamless ke fasilitas kesehatan, serta rekomendasi untuk hidup lebih sehat.
“AWS telah membantu kami membangun solusi yang mudah diakses dan terjangkau, dan solusi ini dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan mudah dan aman untuk meningkatkan kesehatan mereka. Dengan teknologi terbaru, dan infrastruktur terkemuka di dunia dari AWS, kami akan terus berusaha untuk melayani masyarakat ke seluruh negeri,” ungkap Lenish.
Menurut dia dengan menggunakan AWS, Halodoc terus berinovasi dan mengembangkan layanan baru seperti Home Lab, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dari rumah mereka.
Saat ini Halodoc bermitra dengan 3.300 rumah sakit, 20.000 dokter berlisensi, dan lebih dari 28 penyedia asuransi dalam platform layanan kesehatan mereka.
Halodoc menggunakan lebih dari 50 layanan AWS untuk membangun platform layanan kesehatan cloud native, termasuk Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), Amazon Relational Database Service (RDS), dan Amazon Redshift, yang telah melayani jutaan pengguna selama pandemi. Selain itu, Halodoc membangun data lake menggunakan Amazon Simple Storage Service (S3), sebuah layanan media penyimpanan data, untuk menyimpan data berukuran terabyte dengan aman.
Head of Startup ASEAN AWS Priya Lakshmi mengatakan, industri HealthTech di Asia Tenggara semakin banyak menggunakan teknologi cloud untuk melayani pasien melalui cara-cara yang inovatif dan kreatif.
“Halodoc berinovasi dengan AWS untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau, serta menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Kami berharap dapat terus mendukung visi mereka untuk menghadirkan layanan kesehatan yang dipersonalisasi bagi semua orang,” ungkapnya.
STEVY WIDIA