youngster.id - Perusahaan rintisan (startup) agritech Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani hortikultura skala kecil di seluruh Indonesia, Elevarm, mengumumkan telah meraup US$4,25 juta atau sekitar Rp70 miliar dalam pendanaan pra-Seri A yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Investor sebelumnya juga ikut berpartisipasi, yaitu Insignia Ventures Partners dan 500 Global.
Bayu Syerli, Co-founder dan CEO Elevarm menjelaskan bahwa pendanaan ini akan digunakan untuk tingkatkan petani hortikultura skala kecil dengan AI dan input pertanian berkelanjutan.
Menurutnya, akses ke bibit dan pupuk berkualitas tinggi telah menjadi tantangan lama bagi petani kecil, yang menghambat kemampuan mereka untuk memaksimalkan hasil panen dan mencapai panen yang menguntungkan. Elevarm mengatasi hal ini dengan menyediakan input pertanian penting berkualitas tinggi yang dapat diakses, sehingga meningkatkan produktivitas dan meningkatkan mata pencaharian petani.
“Dengan solusi hortikultura berbasis teknologi, Elevarm mendukung ribuan petani kecil di Indonesia untuk meningkatkan hasil panen melalui kolaborasi dan pendekatan yang menguntungkan semua pihak. Kami berterima kasih atas dukungan para investor yang mempercayai misi kami dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan di industri hortikultura Indonesia,” ujar Bayu, Kamis (13/3/2025).
Pendanaan ini akan membantu Elevarm memperluas jangkauan varietas bibit, menawarkan lebih banyak pilihan bagi petani yang disesuaikan dengan lahan dan tujuan spesifik mereka. Juga, akan diinvestasikan dalam pengembangan input pertanian baru melalui NextBio, dengan fokus pada pupuk berbasis bio dan solusi pengendalian hama untuk meningkatkan kesehatan tanah dan ketahanan tanaman.
Selain itu, Elevarm juga berencana untuk meluncurkan perangkat digital bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memberikan wawasan waktu nyata, mengoptimalkan praktik pertanian, mengotomatiskan tugas, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas bagi petani dan tim lapangan perusahaan.
“Elevarm memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan industri hortikultura Indonesia. Dengan terus berinovasi, berinvestasi dalam teknologi, dan memprioritaskan keberlanjutan, Elevarm dapat menjadi pemimpin dalam sektor pertanian yang lebih produktif, tangguh, dan berkelanjutan,” kata Patrick Yip, Founding Partner Intudo.
Didirikan pada tahun 2022, Elevarm mengkhususkan diri dalam produksi hortikultura dan penyediaan input pertanian “berkualitas tinggi”, termasuk benih unggul, pupuk berbasis bio, dan solusi pengendalian hama yang ramah lingkungan. Komponen utama dari operasinya adalah divisi penelitian dan pengembangan (R&D) internalnya, yang menciptakan input pertanian inovatif dan berkelanjutan yang meningkatkan kesehatan tanah, mendorong keanekaragaman hayati, dan meningkatkan ketahanan tanaman.
Bibitnya diproduksi di rumah kaca canggih, memastikan tanaman lebih kuat dan sehat untuk panen yang lebih baik dan lebih konsisten.
Elevarm menggunakan prosedur operasi standar (SOP) produksi pertanian skala besar yang mencakup semua tahap penting budidaya, mulai dari persiapan lahan hingga panen. Aplikasi selulernya memanfaatkan AI untuk menyediakan wawasan waktu nyata, rekomendasi berbasis data, dan teknik pertanian presisi kepada tim di lapangan.
Hal ini memfasilitasi penerapan metode budidaya canggih seperti pengendalian hama terpadu, irigasi yang efisien, dan strategi penanaman yang dioptimalkan, yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil panen sambil meminimalkan dampak lingkungan.
Elevarm mengklaim saat ini mendukung lebih dari 15.000 petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Juga telah bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra, termasuk Kementerian Pertanian Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas IPB, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bank BJB, Amartha, Rabo Foundation, Reliance Finance, Transform (Unilever, UK FCDO, dan EY), lembaga riset, dan organisasi non-pemerintah.
Elevarm memperoleh pendanaan pra-awal sebesar US$1,39 juta pada tahun 2022 dari Insignia Ventures Partners. Selanjutnya, pada tahun 2024 Elevarm memperoelh dua kali pendanaan awal, yaitu dari Insignia Ventures Partners, 500 Global dan pendiri sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah sebesar US$2,6 juta, dan tambahan pendanaan awal sebesar US1 juta dari Amartha, Rabo Foundation, dan Scala.
STEVY WIDIA
Discussion about this post