youngster.id - Peluang Warga Indonesia unutuk bisa belajar dari kampus kelas dunia seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT) sangat terbuka. Namun Indonesia harus menerapkan internet super cepat dan terjangkau.
Demikian disampaikan Elon Musk saat berbincang dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam acara “Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future” yang digelar virtual, Senin (14/11/2022).
CEO SpaceX dan Tesla itu mengatakan akses internet cepat yang luas dan murah saja tidak cukup. Masyarakat juga perlu perangkat seperti ponsel atau laptop untuk bisa mengakses internet.
“MIT (Massachusetts Institute of Technology) contohnya memiliki beberapa kuliah yang tersedia secara gratis di YouTube jadi kalian bisa belajar apapun secara gratis dari internet, asalkan kalian memiliki akses internet dan setidaknya tingkat pendidikan yang memungkinkan kalian belajar lebih banyak dari internet,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Nadiem berfokus pada konsep lintas-generasi dan program prioritas Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ini untuk mengoptimalkan kesiapan mahasiswa dalam menjawab tantangan perubahan zaman.
“Sistem pendidikan Indonesia saat ini mulai mengarah ke sana dengan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan kami ini berangkat dari prinsip berkolaborasi untuk berinovasi. Khusus untuk jenjang pendidikan tinggi, dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka kami berupaya meruntuhkan sekat-sekat antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat,” ungkap Nadiem.
Nadiem pun bertanya soal pandangan Elon Musk mengenai pendidikan pada masa depan dan apa yang harus diajarkan kepada generasi muda.
“Kita harus tahu apa yang relevan. Saat akan menyelesaikan masalah, kita harus memahami alat apa yang harus dipakai untuk menyelesaikannya sekaligus memahami bagaimana menentukan alat yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Apa yang perlu diajarkan adalah kemampuan berpikir kritis. Harus berani menolak konsep yang tidak baik,” kata Elon dengan tegas.
Nadiem menanggapi, pihaknya telah mengganti Ujian Nasional yang merupakan tes berbasis mata pelajaran menjadi tes berbasis kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan lingkungan sekolah (Asesmen Nasional).
“Ini salah satunya agar anak-anak kita dapat berpikir kritis,” ujar Elon sepakat.
Dialog ini dihadiri 400 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Bagi para mahasiswa yang hadir dalam salah satu momen KTT G20 ini, Elon Musk juga membagi pandangannya tentang pekerjaan-pekerjaan yang bakal banyak diminati di masa depan. “Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan energi berkelanjutan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post