youngster.id - Walikota Bandung Ridwan Kamil menggagas konsep ”Family for Family” untuk mengentaskan kemiskinan. Dalam program ini, Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan situs galang dana Kitabisa.com.
CEO Kitabisa.com Alfatih Timur menuturkan, kampanye Family for Family merupakan inisiatif yang sangat baik dari Pemerintah Kota Bandung dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan partisipasi publik.
“Kampanye ini merupakan sebuah terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam pemanfaatan teknologi. Perkembangan teknologi harus dioptimalkan untuk kepentingan yang jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat,” kata Alfatih melalui keterangan resminya, Senin (6/2/2016) di Jakarta.
Menurut Alfatih, Pada program ini keluarga mapan bisa mengetahui latar belakang keluarga yang akan dibantu, melalui profil keluarga miskin yang akan dipublikasikan di laman Kitabisa.com. Lokasi tempat tinggal, kebutuhan hidup, usaha sampai potensi usaha yang bisa dikembangkan akan mudah diketahui.
Bahkan, keluarga pengasuh mungkin bisa membantu mencarikan atau memberikan pekerjaan. Pemerintah Kota Bandung menghindari distribusi uang yang penggunaannya bersifat konsumtif, karena itu bantuan uang akan dikonversikan untuk kebutuhan produktif.
“Kampanye ‘Family for Family’ bisa menjadi contoh baru kampanye terintegrasi yang dilakukan oleh Pemerintah dalam menggalang partisipasi publik untuk mengentaskan kemiskinan melalui platform online. Semoga kampanye ini mendapat sambutan positif dari publik dan bukan tidak mungkin direplikasi oleh Pemerintah dari daerah lain,” ujar pria yang akrab disapa Timmy.
Masa asuh dan pembinaan ditetapkan selama setahun, setelah itu diharapkan keluarga prasejahtera sudah bisa mandiri dan berdikari. Pemerintah Kota Bandung menghitung kebutuhan keluarga kurang mampu rata-rata Rp 10 juta-Rp 15 juta setiap tahunnya.
Program ini rencananya akan dijalankan mulai akhir Februari 2017 dengan meluncurkan laman online. Saat ini Family for Family telah mulai diujicoba dan bisa diakses oleh para calon donatur di sini. Secara sederhana, kampanye ini menerapkan konsep keluarga asuh di mana keluarga mampu akan mengasuh keluarga miskin.
“Kami sedang memulai gerakan sosial sederhana di mana satu keluarga mapan mengasuh satu keluarga tidak mampu. Diberi program-program kail multidimensi. Anaknya diurus, ibunya diberdayakan, bapaknya dicarikan atau dibantu modal kerja,” tulis Ridwan Kamil di akun Instagram-nya.
Berbagai profil keluarga miskin yang telah mendapatkan keluarga asuh ditampilkan secara online di laman kitabisa.com. Dengan laman online ini, setiap keluarga asuh bisa melihat profil keluarga yang ingin dibantu, menyalurkan bantuan dengan mudah, dan mendapatkan update secara transparan. Warga yang berminat menjadi donatur bulanan pun bisa mendaftar dengan mengisi form di laman tersebut.
“Ada 50 ribu keluarga tidak mampu di Bandung, atas izin Allah kami sedang ikhtiar mencari 50 ribu keluarga mapan yang dermawan. Family For Family ini dijalankan oleh SDM anak-anak muda yang mensurvei, mewawancara problem riil, dan membuatkan aplikasi,” kata pria yang akrab disapa kang Emil itu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post