youngster.id - Untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di daerah, sekaligus membangun ekosistemnya bersama secara multipihak termasuk Pemerintah Daerah (Pemda), perguruan tinggi, perbankan, dunia usaha, komunitas, hingga stakeholder lainnya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar program Entrepreneur Hub di Maluku.
Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan, Entrepreneur Hub diselenggarakan melalui dua skema yakni sebagai program dan sebagai platform. Sebagai program, Entrepreneur Hub menjadi program terpadu dan berkelanjutan yang memfasilitasi wirausaha untuk bertumbuh.
Sedangkan sebagai platform, Entrepreneur Hub memiliki beberapa fungsi utama. Di antaranya menjadi one stop service entrepreneur yang menyediakan berbagai informasi untuk berwirausaha, mulai dari mencari ide usaha, mengelola, dan mengembangkan usaha, sehingga mempermudah seseorang untuk menjadi wirausaha.
“Entrepreneur Hub juga untuk membangun ekosistem wirausaha yang ada di daerah dengan menumpu pada potensi dan kondisi kewirausahaan di daerah tersebut,” kata Siti, seperti dilansir dari laman KemenkopUKM, dikutip Selasa (12/9/2023).
Untuk Entrepreneur Hub Maluku misalnya, dengan mempertimbangkan kondisi setempat, KemenKopUKM memutuskan untuk masuk pada tahap awal. Yaitu menumbuhkan pola pikir kewirausahaan para pelaku usaha, sehingga materi yang diusung berfokus pada bagaimana para pelaku usaha agar dapat menumbuhkan usaha rintisannya dengan membangun potensi yang ada dalam dirinya.
Selain itu, Entrepreneur Hub Maluku dilaksanakan dalam mendukung penumbuhan kewirausahaan baru di kalangan generasi muda. Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan, saat ini 18 dari 100 pemuda menjadi wirausaha, dan 69,14% merupakan pemuda yang berwirausaha mandiri.
“Hal ini tentu saja menjadi sinyal positif yang perlu terus didukung. Terutama saat Indonesia sebentar lagi menghadapi bonus demografi,” ucapnya.
Sejatinya, wirausaha memainkan peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Menurut data KemenKopUKM, terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia.
Menurut data BPS, wirausaha, terutama dalam para pelaku UMKM, juga menjadi penyumbang PDB terbesar, sebagaimana mengacu pada MSME Empowerment Report 2022, UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB nasional atau sekitar 61,1%.
“Wirausaha juga saat ini menjadi salah satu tumpuan utama dalam penciptaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan pendapatan masyarakat, sekaligus menjadi jalan masuknya inovasi terbaru,” kata Siti.
MSME Empowerment Report 2022 mencatat terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh para pelaku usaha di Indonesia, terutama pada level mikro, kecil, dan menengah dalam menjalankan bisnis mereka di antaranya adalah kesulitan dalam memasarkan produk, akses permodalan, serta kesulitan dalam menemukan pemasok bahan baku agar usaha lebih efisien.
Menurutnya, tantangan tersebut membuat Pemerintah dalam hal ini KemenKopUKM terus berinovasi merancang program. Salah satunya melalui Program Entrepreneur Hub.
“Diharapkan Entrepreneur Hub Maluku ini dapat menjadi salah satu kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh para peserta untuk menggali dan berbagi pengalaman serta keahlian dalam merintis usaha,” tutup Siti.
HENNI S.