youngster.id - Literasi memegang peranan krusial dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten, khususnya pada generasi muda. Menindaklanjuti akan hal itu, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) kembali menyelenggarakan Festival Lapak PerpuSeru.
Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia menuturkan bahwa program PerpuSeru ini memiliki dampak yang nyata pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dengan transformasi perpustakaan yang dilakukan, seperti peningkatan kapasitas serta berinovasi dan berkreasi dalam layanan perpustakaan.
“Kami ingin mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan. Peserta Festival Lapak PerpuSeru hari ini merupakan bukti nyata mereka berhasil secara sosial dan ekonomi bersama perpustakaan,” ucap Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia dalam jumpa pers Jumat (28/9/2018) di Jakarta.
Festival kedua ini digelar dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada 14 September lalu dengan menghadirkan puluhan karya dan kisah sukses lintas daerah dan generasi, namun memiliki satu kesamaan yakni semangat maju bersama perpustakaan.
Sejak 2011 hingga sekarang program PerpuSeru telah berada di 18 provinsi, 104 perpustakaan Kabupaten, 1000 lebih perpustakaan Desa dan mencapai sekitar 14 juta masyarakat yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat.
“Coca-Cola Foundation Indonesia turut menyumbangkan bantuan senilai seratus juta rupiah ke perpustakaan di Lombok, dengan harapan turut membantu renovasi dan pembangunan perpustakaan. Harapan kami melalui acara Festival Lapak PerpuSeru dan kitabisa.com/perpuseru. Semakin banyak yang bersama-sama ingin membantu membangun kembali perpustakaan di Lombok, agar masyarakat bisa hadir kembali di perpustakaan, meraih pengetahuan dan memperoleh inspirasi literasi untuk kesejahteraan,” ungkap Titie.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan (Deputi II), Dra. Woro Titi Haryanti, MA mengatakan masih dalam semangat Hari Kunjung Perpustakaan, Festival Lapak PerpuSeru menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia termasuk generasi muda bahwa perpustakaan mampu membawa perubahan bagi masyarakat. Agar dapat membangun bangsa berkemampuan literasi tinggi, perpustakaan menjadi institusi terpenting yang mempunyai peran sentral dalam membangun literasi sosial.
“Untuk itu, peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan. Dalam perspektif itulah, perpustakaan menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan, ” jelasnya.
Salah satu yang terkena manfaat dari PerpuSeru adalah Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul yang membudidayakan terong dan cabai merah. Berawal keinginan menambah pengetahuan tentang budidaya 2 komoditas tersebut, Anjar melangkahkan kaki dan memperoleh pengetahuan baru di perpustakaan.
“Saya sangat senang ketika ilmu yang saya dapatkan memberikan dampak pada peningkatan hasil panen saya. Sehingga saya pun berinisiatif mengajak pemuda lain untuk bergabung kelompok tani muda. Awalnya saya memang mendapat cibiran dari masyarakat, namun membuat saya semakin terpacu untuk terus belajar pertanian modern di perpustakaan. Kini kelompok tani muda semakin berkembang, baik dalam jumlah petani muda dan penghasilannya”, ujar Anjar.
Tasya Kamila, public figure dan pemerhati pendidikan di generasi milenial mengungkapkan, senang berada di tengah Festival Lapak PerpuSeru, mereka yang semangat menimba pengetahuan dan keterampilan melalui PerpuSeru.
“Saya percaya bahwa literasi memegang peranan penting untuk kemajuan sumber daya manusia Indonesia. Literasi membantu setiap pribadi untuk berkembang menjadi sosok yang mandiri sosial, ekonomi dan kompeten. Mari kita bersama-sama terus gaungkan literasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Tasya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post