youngster.id - Jaringan kedai kopi Flash Coffee mengumumkan telah mendapatkan pendanaan tambahan sebesar US$3 juta atau sekitar Rp49 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh TA Ventures, serta didukung oleh investor lama mereka, White Star Capital.
Pendanaan baru ini diperoleh seiring performa Flash Coffee yang mencatat kinerja bisnis solid dan berkelanjutan sepanjang tahun lalu. Pencapaian ini menunjukkan kekuatan model bisnis mereka, ditunjukkan dengan kinerja keuangan yang sehat dan rata-rata EBITDA per toko mencapai 22%, bahkan toko baru mencatat EBITDA hingga 36% —jauh di atas standar industri.
Jakob Angele, Executive Chairman Flash Coffee mengungkapkan, dana segar ini akan digunakan untuk mempercepat laju pertumbuhan Flash Coffee, dengan target mencapai lebih dari 70 toko di Indonesia tahun ini, sekaligus berekspansi ke dua kota baru.
Menurutnya, dengan pendapatan per toko yang telah meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir, seluruh jaringan toko kini beroperasi secara menguntungkan, menempatkan Flash Coffee dalam posisi yang kuat untuk terus memperluas jangkauan sambil menghadirkan pengalaman lifestyle yang modern dan berfokus pada desain.
“Pendanaan ini akan kami pakai untuk melipatgandakan hal-hal yang sudah terbukti berhasil: toko-toko berdesain menarik, tim yang berperforma tinggi, dan produk yang relevan dengan konsumen Indonesia masa kini,” kata Jacob, dikutip Kamis (1/5/2025).
Konsep toko baru Flash Coffee membawa nuansa berbeda dengan material alami, sentuhan budaya lokal, dan sentuhan tanaman hijau yang mengundang pelanggan untuk tinggal lebih lama dan merasakan koneksi lebih dalam dengan brand. Ditambah dengan logo baru dan watermark “Kebanggaan Indonesia”, Flash Coffee menegaskan kembali identitas lokalnya—mengangkat budaya, kerajinan, dan komunitas dalam setiap detail.
Identitas baru ini sepenuhnya dikembangkan oleh tim internal. Bukan sekadar perubahan visual, melainkan strategi yang mendorong profitabilitas dan loyalitas pelanggan, sekaligus memperkuat kedekatan Flash Coffee dengan konsumen dan akar budaya Indonesia, seiring ekspansinya ke kota-kota baru maupun yang sudah ada.
Richard Armstrong, Venture Partner & SEA Lead, TA Ventures mengatakan, pihaknya telah menganalisis secara mendalam potensi industri ini di Asia Tenggara. Karena itu, TA Ventures sangat antusias untuk menjadi bagian dari perjalanan Flash Coffee.
“Konsumen Indonesia saat ini lintas generasi dan semakin mencari pengalaman yang lebih bermakna dan personal. Flash Coffee telah beradaptasi dengan sangat baik terhadap perubahan perilaku konsumen yang terus berkembang,” imbuh Richard. (*AMBS)
Discussion about this post