youngster.id - Manulife dan platform urun dana Kiva mengumumkan kemitraan untuk memberikan dorongan pendanaan kepada pengusaha mikro dan masyarakat yang kurang terlayani di Kamboja, Indonesia, Filipina, dan Vietnam melalui investasi sebesar US$1 juta selama tiga tahun.
Sebagai bagian dari kemitraan ini, Manulife Match Fund akan dimanfaatkan untuk menyediakan modal bagi pengusaha mikro dan komunitas yang kurang terlayani di platform urun dana Kiva. Menjadikan hal ini sebagai cara yang mudah untuk mendistribusikan dana dengan cepat dan membuka peluang bagi individu dan komunitas yang tidak memiliki akses tradisional ke layanan keuangan. Setelah pinjaman dilunasi, dana akan kembali ke Manulife Match Fund dan akan disalurkan kepada pengusaha mikro baru.
Sebagai dana bergulir, Manulife Match Fund bersama Kiva dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan total pendanaan yang tersedia dan mempercepat kecepatan pendanaan pinjaman bagi para wirausahawan.
Kolaborasi ini juga akan memberdayakan Kiva untuk melakukan studi data yang ramping dan memublikasikan wawasan yang berharga tentang hasil yang diperoleh peminjam, yang selanjutnya akan memperkuat basis pengetahuan untuk inklusi keuangan dan memastikan Kiva untuk terus membantu para mitra pemberi pinjaman guna mendapatkan hasil yang paling bermanfaat bagi klien mereka.
Sarah Chapman, Global Chief Sustainability Officer Manulife, mengatakan komitmen dari Manulife ini selaras dengan salah satu area fokus utama yang penting dalam Agenda Dampak Manulife, yang bertujuan untuk mendorong peluang ekonomi yang inklusif guna menciptakan lapangan bermain yang lebih merata bagi semua.
Melalui kemitraan dengan Kiva, Manulife akan membantu mempercepat mobilitas ke atas bagi kelompok-kelompok yang kurang terwakili dan membuat solusi keuangan menjadi lebih mudah diakses.
“Komitmen ini menggarisbawahi kekuatan keuangan gabungan dalam membantu kami menjangkau individu dan komunitas yang kurang terlayani di pasar-pasar utama di Asia. Seiring dengan berjalannya kemitraan ini, kami berharap dapat lebih melibatkan nasabah, agen, kolega, dan seluruh pemangku kepentingan melalui kampanye aktivasi lokal yang inspiratif di seluruh wilayah,” kata Sarah, Rabu (4/10/2023).
Kemitraan ini akan diluncurkan dalam tiga tahap selama tiga tahun ke depan, dengan kampanye aktivasi lokal yang menyasar pasar, sektor, dan tujuan yang berbeda yang sesuai dengan pelanggan, karyawan, agen Manulife, dan jaringan pemberi pinjaman Kiva. Perincian aktivasi lokal akan diumumkan pada bulan-bulan ke depan saat diluncurkan di masing-masing pasar.
Vishal Ghotge, CEO Kiva mengatakan, pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Manulife dalam menciptakan dunia yang inklusif secara finansial, di mana semua orang memiliki kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Menurutnya, model dari Kiva ini memberikan kebebasan kepada individu dan membawa perubahan sistemik melalui langkah-langkah terkecil, baik bagi mitra seperti Manulife yang ingin membawa perubahan, maupun bagi wirausahawan yang membutuhkan akses keuangan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
“Merupakan suatu kehormatan untuk bekerja sama dengan Manulife dalam mewujudkan visi bersama bagi masa depan keuangan yang lebih adil,” kata Vishal.
Melalui Kiva, Manulife mendanai beberapa pinjaman kepada pengusaha dan peminjam di Asia, termasuk Siti, untuk menciptakan atau mengembangkan peluang. Siti adalah seorang wanita berusia 42 tahun yang tinggal di Indonesia bersama suami dan ketiga anaknya. Siti telah menjalankan usaha kecil dengan menjual air selama lebih dari 10 tahun, tetapi penghasilannya nyaris tidak cukup untuk membeli lebih banyak persediaan guna mengembangkan usaha.
Dengan harapan dapat meningkatkan kondisi kehidupan keluarganya dan menciptakan kehidupan yang sehat bagi anak-anak dan komunitasnya, Siti mengambil pinjaman sebesar US$675 dari Benteng Mikro Indonesia (BMI), mitra pemberi pinjaman Kiva, untuk mengembangkan usaha dengan membeli lebih banyak air untuk dijual. Dengan melakukannya, pinjaman ini akan membantu menstimulasi kegiatan usaha dan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok bagi masyarakat yang kurang mampu, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga Siti dan komunitas mereka. (*AMBS)
Discussion about this post