youngster.id - Bank Indonesia (BI) mencatat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah bertransformasi menjadi gaya hidup digital, dengan generasi muda sebagai pendorong utama adopsinya. Per Juli 2025, BI melaporkan pertumbuhan transaksi QRIS mencapai 162,7% Year-on-Year (YoY).
Data BI menunjukkan dominasi pengguna muda, di mana Gen Z menyumbang hampir 28% dari total pengguna, diikuti oleh milenial dengan kontribusi sekitar 26%. Penggunaan QRIS oleh generasi muda mencakup berbagai aktivitas, mulai dari transportasi, pesan makanan, belanja online, hingga pembayaran di gerai offline dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Riset terbaru dari KG Media yang dirilis Oktober 2025 juga menegaskan peran sentral QRIS. Survei terhadap milenial dan Gen Z menunjukkan bahwa 52% responden menggunakan QRIS setiap hari, sementara 25% menggunakannya 3–6 kali dalam seminggu.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyoroti posisi QRIS sebagai simbol kedaulatan negara dalam sistem pembayaran digital.
“Dalam waktu lima tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat dalam bidang ekonomi keuangan digital. Sekarang, QRIS sudah digunakan oleh hampir 60 juta pengguna, dengan lebih dari 40 juta merchant, yang sebagian besar diantaranya adalah UMKM, sehingga QRIS bisa disebut sebagai simbol kedaulatan negara,” ujar Perry, Jum’at (7/11/2025).
Saat ini, transaksi digital, termasuk penggunaan QRIS, telah mencapai 13 miliar transaksi dengan nilai hampir Rp60.000 triliun, membuktikan penguatan sistem pembayaran digital di Indonesia.
STEVY WIDIA
