Generasi GIGIH 3.0 Buka Kesempatan Anak Muda Berkarier di Sektor Teknologi

Generasi Gigih 3.0

Chairperson YABB Monica Oudang dan Chief People, Diversity, and Culture Officer of Bank Aladin Syariah Linda Setiawan. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia menyebtu 52,1% perusahaan di Indonesia masih kesulitan untuk mencari pekerja dengan kemampuan digital yang baik. Hal ini mendorong Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), menghadirkan program Generasi GIGIH 3.0.

Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengungkapkan, YABB menyadari pentingnya akselerasi transformasi talenta teknologi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk itu, Organisasi non-profit yang didirikan oleh Grup GoTo ini ingin memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk berkarier di sektor teknologi.

“Kami percaya bahwa transformasi ini bisa berhasil bila dilakukan secara merata sehingga kami merancang program ini bagi generasi muda yang membutuhkan di Indonesia. Program ini menciptakan akses bagi individu yang berasal dari universitas tier 2 dan 3 di seluruh provinsi agar bisa berpartisipasi di industri teknologi,” kata Monica dalam keterangannya, baru-baru ini.

Menurut Monica, YABB juga menargetkan peningkatan jumlah perempuan yang bergabung dalam program ini, melebihi 37% yang dicapai di tahun 2022 lalu.

Dalam penyelenggaraan ketiga ini, Generasi GIGIH akan terus melatih para talenta digital dengan pendekatan secara holistik yang meliputi kompetensi teknis, kesiapan karir, soft skill, dan Bahasa Inggris.

Hal ini dilandaskan oleh kesuksesan program sebelumnya di mana 86% dari mitra industri GIGIH tahun 2022 menyatakan kepuasan yang tinggi terhadap kualitas pekerjaan dan kesiapan peserta GIGIH dalam bekerja, dan kesempatan kerja yang lebih tinggi setelah program selesai.

Salah satu mitra industri yang juga berpartisipasi pada Generasi GIGIH 2.0, yakni Bank Aladin Syariah. Menurut Chief People, Diversity, and Culture Officer of Bank Aladin Syariah Linda Setiawan mengatakan, kehadiran talenta teknologi muda yang kritis dan tangguh terhadap perubahan industri teknologi sangatlah dibutuhkan.

“Pintar teknologi saja tidak cukup, namun juga harus bisa berpikir kreatif, berani berpendapat, dan mudah beradaptasi,” katanya.

Mengikuti kebutuhan industri masa sekarang, Generasi GIGIH 3.0 menawarkan tiga jalur pembelajaran teknis yang baru, yaitu Full Stack Engineering, Mobile Engineering (Android), dan Data Analyst.

Pembelajaran dimulai di dalam kelas secara daring, mengadopsi metode Socratic yang dirancang oleh ahli pembelajaran dan teknologi dari ekosistem GoTo, diadaptasi dari kesuksesan Engineering Bootcamp Gojek.

Tidak hanya teori, pembelajaran dilanjutkan dengan magang dan capstone project yang memberikan pengalaman langsung lewat praktik di industri.

Pendaftaran Generasi GIGIH 3.0 dibuka sejak 22 Mei hingga 14 Juni 2023, mengajak para lulusan SMK yang ingin meningkatkan daya kerja, serta mahasiswa tingkat akhir dan lulusan dari perguruan tinggi tier 2 dan 3 di 38 provinsi di Indonesia yang berlatar belakang pendidikan IT atau yang relevan. Para peserta yang nantinya menjadi alumni GIGIH akan berkesempatan untuk bergabung dalam jejaring yang berisi lebih dari 2.000 alumni dan 200 mentor.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version