Global Influencer School Siapkan 1000 Influencer Dunia Dari Indonesia

Hariqo dan King Bagus, Founder Global Influencer School. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Indonesia selalu berada dalam lima besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Namun jika lihat daftar orang-orang paling berpengaruh di dunia tahun 2019, Indonesia masih tertinggal, bahkan dari negara-negara yang penduduknya jauh lebih sedikit dari Indonesia.

Berangkat dari visi untuk melahirkan influencer dan mendorong setiap orang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi semesta, hadir Global Influencer School.

“Global Influencer School hadir dengan visi melahirkan influencer global yang bertanggungjawab mencerdaskan kehidupan, mewujudkan keadilan, perdamaian dunia dan peradaban agung yang berdasarkan Pancasila,” kata Hariqo, Co Founder & CEO Global Influencer School dalam presentasinya Jumat (27/12/2019) di Hotel Horison Arcadia Jakarta.

Menurut Hariqo, potensi Indonesia sangat besar, keberagaman suku, agama, ras, warna kulit yang kita miliki belum maksimal menjadi kekuatan besar. Justru sekarang ini, kita sering ribut untuk hal-hal yang kurang subtansial. Potensi dan energi influencer harus didorong untuk kepentingan nasional, bukan kepentingan golongan atau orang per orang, apalagi kepentingan pihak luar. Daya tarik Indonesia dari alam dan budayanya sangat melimpah, jika ditambah dengan daya tarik dan pengaruh manusianya, maka Indonesia pasti semakin disegani. Semua orang bisa menjadi influencer lewat jalur jurnalistik, media sosial, bisnis, olahraga, film, musik, dll.

“Kami belum menemukan orang Indonesia dalam TIME 100: The Most Influential People of 2019 dan World’s 100 Most Influential People in Digital Government. Demikian juga dalam 100 Atlet Paling Terkenal di Dunia versi ESPN. Sebagai sebuah negara, Indonesia juga tidak masuk dalam 30 negara yang punya kelebihan dalam soft power atau Soft Power Index 2019. Berbagai pemeringkatan itu pantas dijadikan bahan evaluasi, terlepas dari berbagai kekurangannya,” kata Hariqo.

Dia menambahkan, soft diplomasi yang dilakukan influencer global dari Inggris, Amerika, Perancis, Korea, Cina, Turki, Rusia sangat terasa di Indonesia, mereka hadir dalam musik, film, olahraga, konten media sosial, dll. “Global Influencer School hadir membangun kesadaran bahwa setiap anak Indonesia adalah influencer global. Target kita di 2025, ada 500 orang Indonesia yang di-idolakan warga dunia, jadi pembicaraan dan pemberitaan di berbagai belahan dunia. Kami mendidik anak-anak usia 16-25 tahun membuat konten dengan lima bahasa yang paling banyak digunakan warga dunia”, tambahnya.

Sementara itu, King Bagus, Founder, Global Influencer School mengungkapkan didukung aplikasi psikologi pintar yang mampu mendeteksi potensi dan minat individu secara detil, cepat dan akurat dengan memindai sidik jari.

“Seseorang yang mengenal keunikan dan kekuatannya akan lebih percaya diri dalam memengaruhi orang lain, karena pada hakikatnya everyone is an influencer,” jelas King Bagus.

“Karenanya, aplikasi bernama AllSmart ini akan membantu calon influencer mengenali minat dan bakatnya, sehingga mereka dapat memaksimalkan potensi itu dengan memanfaatkan berbagai platform digital,” pungkasnya.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version