Go-Food Jadi Layanan Antar Makanan Terbesar di Asia

(ki-ka) Pemilik gerai Pisang Goreng Madu bu Nanik, Fadjar Hutomo Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif , Catherine Hindra Sutjahyo Chief Commercial Expansion GO-JEK, dan Karina co-Founder Eatlah. (Foto: Stevy Widia/Youngster.id)

youngster.id - Go-Jek melalui layanan Go-Food menjadi penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terdepan di Indonesia. Bahkan dengan 125 mitra merchant, Go-Food mengklaim sebagai penyedia layanan antar makanan terbesar di Asia Tenggara.

“Kami berterima kasih kepada mitra-mitra karena berkat mereka dan para pelanggan kami, maka Go-Food menjadi aplikasi pengiriman makanan terbesar dari Asia, setelah Tiongkok,” ungkap Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion Go-Jek Jumat (23/2/2018) di XXI Ballroom Jakarta.

Untuk itulah maka Go-Food pun menggelar apresiasi berupa Malam Juara GO-FOOD. Ajang yang pertama kali digelar ini memberikan penghargaan kepada lebih dari 30 UMKM kuliner dari 50 kota dan 21 provinsi di mana GO-JEK beroperasi.

Ada lebih dari 80 UMKM yang masuk dalam nominasi untuk mengikuti penghargaan Malam Juara GO-FOOD 2017. Dimana UMKM dipilih berdasarkan total penjualan mereka melalui GO-FOOD selama satu tahun. Penghargaan yang diberikan termasuk: Juara Partner GO-FOOD yang akan diberikan kepada mitra UMKM dari 21 provinsi, Juara Partner GO-FOOD Kategori Pelepas Dahaga, Kategori Cemilan Sore, Kategori Teman Begadang hingga Kategori Pilihan Pemirsa.

Menurut Cathrine, saat ini lebih dari 70% mitra merchant GO-FOOD merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Para UMKM yang akan mendapat penghargaan Juara GO-FOOD tersebut membuktikan bahwa UMKM tidak kalah dengan jaringan-jaringan usaha kuliner termasuk kuliner global. Mereka adalah pahlawan penggerak perekonomian lokal, hal inilah yang menginspirasi kami untuk terus berinovasi demi kemudahan dan kenyamanan merchant partner GO-FOOD dan pelanggan mereka,” ucap mantan CEO Alfacard itu.

Dia juga mengungkapkan, Go-Food tak hanya populer digunakan di Jakarta. Ada 60% – 65% pesan Go-Food berasal dari luar Jabodetabek seperti Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya.

“Pertama tama kita pikir Go-Food itu fenomenanya di Jakarta, orang males keluar karena macet, tenyata bukan cuma di Jakarta saja. Kini layanan ini ada lebih dari 50 kota yang layanan Go-Jek di luar Jabodetabek,” ujarnya.

Di tahun ini Catherine mengaku pihaknya menargetkan akan mengekspansi ke 50 hingga 70 kota lainnya. “Go-Food kedepannya ingin terus hadir membantu UMKM supaya bisa berkembang. Kami akan terus berinovasi mencari solusi dari tantangan yang dihadapi oleh UMKM,” tutupnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version