youngster.id - Laporan Gender Global 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), sebanyak 39% perempuan kehilangan pekerjaan atau penghasilannya selama pandemi. Untuk itu, Gojek dan GoTo Financial berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UN Women, dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) menggelar program pemberdayaan perempuan Indonesia.
Program bertajuk ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya’ ini diwujudkan dalam rangkaian pelatihan edukasi berdasarkan pemahaman gender dalam wirausaha, perencanaan bisnis, dan pengembangan bisnis.
Chief of Public Policy and Government Relations GoTo Shinto Nugroho mengungkapkan, kolaborasi ini berangkat dari komitmen Grup GoTo dalam menghadirkan solusi melalui ekosistem digital yang inklusif dalam membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan kepada peluang dan kesempatan yang ada dalam kewirausahaan digital. Khususnya selama pandemi, digitalisasi menjadi jawaban dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan dan menguatkan peran perempuan, khususnya dalam kewirausahaan digital. Kami percaya guna mencapai hal tersebut, diperlukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak. Kami ingin melihat lebih banyak lagi mencetak womenpreneur yang berjaya dan berdaya,” kata Shinto dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan berbagai isu perempuan khususnya dalam masa pemulihan pandemi COVID-19 merupakan isu yang kompleks dan multisektoral. Strategi penyelesaiannya pun tidak bisa dilakukan melalui satu pendekatan atau hanya melibatkan peran KemenPPPA saja, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan perhatian.
“Kami berharap program ini dapat menciptakan lebih banyak lagi pemimpin perempuan maju dan berdaya usahanya. Kami juga yakin program ini dapat menciptakan lebih banyak lagi womenpreneur berdaya dan berjaya, sehingga dapat menerobos stigma keterbatasan perempuan untuk berperan lebih, dalam keluarga, hal ini bisa menjadi kekuatan bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan serta keluarga di masa depan,” ungkap Menteri Bintang.
Di samping materi pelatihan wirausaha, seluruh peserta juga difasilitasi dengan berbagai solusi baik teknologi maupun non-teknologi dari ekosistem digital GoTo yang inklusif dan holistic. Selain itu, dukungan non teknologi dihadirkan lewat berbagai wadah komunitas mulai dari kelas pelatihan yang dinamakan A Cup of Moka, Bincang Biznis, dan Temu Midtrans, serta Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dan Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) sebagai wadah bertukar informasi.
Head of Programmes UN Women Indonesia Dwi Faiz mengatakan, riset UN Women terkait digitalisasi mengungkap bahwa platform digital menjadi salah satu strategi bertahan utama bagi perempuan pengusaha dalam menghadapi pandemi. Meskipun digitalisasi membuka banyak potensi untuk memajukan pemberdayaan perempuan, tetapi perempuan belum memanfaatkan teknologi secara optimal untuk pengembangan usahanya.
“Kolaborasi multi sektoral antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memberdayakan lebih banyak perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat memperoleh manfaat penuh dari ekonomi digital,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post