youngster.id - Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara yang diperkirakan akan mencapai US$240 miliar pada 2025 memperkuat kepercayaan investor terhadap startup teknologi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan Gojek pada fase pertama dari putaran pendanaan Seri F yang berhasil menghimpun US$920 juta atau sekitar Rp 12,9 triliun.
Investasi di fase pertama putaran pendanaan Seri F ini dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Mereka sepertinya yakin akan kemampuan Gojek untuk merealisasikan potensi pertumbuhan tersebut melalui perluasan model ekosistemnya yang unik.
Nadiem Makarim, CEO Go-Jek Group, mengatakan, visi perusahaan adalah untuk selalu menciptakan hal-hal yang bermanfaat untuk Indonesia dan memberikan dampak sosial yang positif melalui teknologi.
“GoJek telah sukses mempelopori model platform multi-dimensi (multi-sided platform) dimana jutaan pengguna dapat mengakses berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta dimana para pelaku wirausaha dan mitra dapat mengakses pelanggan, meningkatkan pendapatan mereka, dan pada saat yang sama, mendapatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan,” ujar Nadhiem dilansir dari keterangan tertulis Jumat (1/2/2019) di Jakarta.
Menurut pria lulusan Harvard Business School itu, GoJek berawal dari ride-hailing, tapi dalam waktu singkat, Go-Jek telah menjadi pemimpin industri di berbagai layanan utama, seperti transportasi, layanan pesan-antar makanan, pembayaran digital, logistik, dan layanan mitra usaha.
“Go-Food telah menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara, sementara Go-Pay melejit menjadi platform pembayaran digital terdepan di Indonesia yang memfasilitasi tiga perempat dari pengguna pembayaran mobile payment pembayaran digital melalui mobile phone di Indonesia,” ungkap Nadiem.
Nadiem dengan bangga mengungkapkan, seiring dengan ekspansi internasional perusahaan, Gojek dapat membawa visi kami ke lebih banyak negara di Asia Tenggara sekaligus menempatkan Indonesia pada peta dunia sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan ini.
“Go-Jek dan afiliasinya kini beroperasi di lima negara yang mencakup 204 kota dan kabupaten di Asia Tenggara. Kami juga memiliki jaringan lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 400.000 mitra merchants,” kata Nadiem lagi.
Sementara itu, Caesar Sengupta, General Manager of Payments and Vice-President leading the Next Billion Users initiative Google, mengatakan, Go-Jek membuat hidup masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara lebih mudah dan di saat yang sama sambil meningkatkan peluang ekonomi dalam prosesnya.
“Kami percaya kepada visi mereka, dan berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang mereka lakukan. Inilah mengapa kami sangat bersemangat untuk mendukung Go-Jek, karena mereka bekerja untuk melayani lebih banyak lagi masyarakat di seluruh Asia Tenggara,” ujar Caesar.
Berdasarkan keterangan, Go-Jek telah melanjutkan kemitraan strategisnya dengan joint venture JD.com di Indonesia, yaitu JD.id dan J-Express (JX), untuk mengembangkan kapabilitas logistik dan layanan e-commerce dari hulu ke hilir di Indonesia.
Jon Liao, Chief Strategy Officer JD.com, mengatakan, investasi ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan JD.com terhadap bisnis dan potensi pertumbuhan Go-Jek.
“Dengan adanya akses ke platform JD.id di aplikasi mobile Go-Jek, sebanyak 27 juta pengguna aktif per bulan Go-Jek akan memiliki akses langsung ke produk-produk berkualitas yang ditawarkan oleh platform e-commerce JD.id,” jelas Jon Liao.
Senada, Martin Lau, President Tencent, mengatakan, investasi Tencent di Go-Jek merupakan tonggak penting bagi Tencent di Asia Tenggara.
“Tambahan investasi ini akan memperkuat kerja sama kami dengan Go-Jek di Asia Tenggara yang ekonominya tengah berkembang pesat dan memungkinkan perluasan kemitraan Tencent dengan skala global,” pungkas Martin Lau.
Go-Jek menyatakan, dana investasi yang terkumpul akan digunakan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi GOJEK di kawasan Asia Tenggara, setelah peluncuran Go-Jek di Singapura, Go-Viet di Vietnam dan GET di Thailand.
Setelah putaran pendanaan Seri F ini, para pendiri Go-Jek akan tetap memiliki kontrol terhadap pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan, agar mereka dapat merealisasikan visi jangka panjang perusahaan serta terus melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis yang pesat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post