youngster.id - Gokomodo, startup rantai pasok agribisnis Indonesia meraih pendanaan seri A sebesar US$ 26 juta. Jumlah pendanaan ini merupakan salah satu pendanaan seri A dengan pendanaan terbesar yang pernah ada di Indonesia.
Pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures yang juga diikuti oleh SMDV, Eight Capital, K3 Ventures, Triputra, Waresix, Indogen Capital, Sahabat Group, dan Sampoerna Financial.
“Dukungan dari East Ventures dan investor lainnya akan kami gunakan untuk mengembangkan Gokomodo,” kata Samuel Tirtasaputra, Co-Founder dan CEO Gokomodo dalam keterangan pers, Rabu (7/9/2022).
Startup ini didirikan oleh Samuel dan William Pramana pada tahun 2019. Ekosistem Gokomodo telah menampung lebih dari 3.000 perusahaan dan Koperasi Unit Desa serta sekitar 1.500.000 hektar area perkebunan di Indonesia. Hal ini menjadikannya sebagai platform rantai pasok dengan perusahaan dan cakupan lahan agribisnis terbesar di Indonesia
Menurut Samuel, Gokomodo melakukan pendekatan ganda, yakni menggabungkan platform digital yang kuat dengan infrastruktur yang strategis.
“Hal ini untuk memastikan bahwa kami dapat mendukung penetrasi di area yang minim akan infrastruktur digital, sejalan dengan tujuan kami untuk memajukan perusahaan agribisnis dan petani kecil di seluruh Indonesia serta penyediaan akses yang sama bagi semua pemangku kepentingan melalui teknologi. Dengan hadir lebih dekat dengan para petani, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan membantu mereka membangun praktik agrikultur yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Samuel juga menegaskan, platform digital Gokomodo bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pada proses pengadaan dan mempermudah pencarian vendor, disertai peningkatan transparansi dan kemudahan pengendalian yang seluruhnya berbasis digital untuk para perusahaan agribisnis dan petani kecil.
Selain itu, lini bisnis e-commerce Gokomodo menghadirkan produk agribisnis dengan harga bersaing yang pengirimannya seluruhnya didukung oleh kolaborasi bersama Waresix, sehingga menjamin pengantaran yang jelas dan tepat waktu. Tidak hanya korporat, para petani kecil pun dipermudah karena dapat mengakses produk agribisnis yang dibutuhkan dengan harga dan ketersediaan yang lebih optimal di platform Gokomodo.
“Gokomodo telah membuktikan bahwa kami dapat menjadi mitra terpercaya bagi perusahaan agribisnis dan petani, dengan menawarkan solusi terbaik dalam memberikan akses mudah terhadap komoditas agrikultur yang berkualitas. Tujuan kami adalah memanfaatkan teknologi untuk menjembatani kesenjangan antara perusahaan dan petani kecil, dengan memanfaatkan daya beli dan infrastruktur milik Gokomodo untuk kepentingan bersama,” ucap William selaku CTO Gokomodo.
Hingga saat ini, lebih dari 3.000 perusahaan telah tergabung dalam ekosistem Gokomodo, di antaranya sejumlah perusahaan agribisnis ternama di Indonesia seperti Sinar Mas, First Resources, dan Sampoerna Agro.
Menurut William, prioritas pertumbuhan Gokomodo akan meliputi penambahan pilihan produk yang tersedia pada platformnya, mengembangkan basis pelanggan, memperkaya platform digital serta secara agresif membangun pusat distribusi terutama di daerah terpencil. Inisiatif tersebut bertujuan untuk menguatkan kehadiran Gokomodo baik di ranah digital maupun secara offline, hingga mampu mendorong penetrasi dan menjangkau daerah yang masih kurang terlayani, termasuk pelanggan di luar Jawa sebagai lokasi dari mayoritas perusahaan agribisnis dan petani.
Seperti diketahui, agribisnis punya cakupan lebih dari 42 juta hektar lahan agrikultur dengan total pasar untuk input pemasukan pengadaan senilai US$ 30 miliar.
“Kami menyambut Gokomodo ke dalam keluarga East Ventures. Gokomodo hadir sebagai solusi inovatif yang dapat mengatasi masalah rantai pasok di sektor agribisnis. Sejalan dengan besarnya potensi agribisnis di Indonesia, kami percaya bahwa Gokomodo memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produktivitas dan output signifikan menuju perekonomian Indonesia yang lebih baik. Kami menantikan perkembangan dan inovasi Gokomodo ke depannya,” kata Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures.
STEVY WIDIA
Discussion about this post