youngster.id - Untuk mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) memperoleh dana investasi dari lembaga keuangan global bagian Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
Dana investasi tersebut diperoleh melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) lewat private placement sejumlah 17,04 miliar saham Seri A, dengan harga Rp90 per lembar saham.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan kesepakatan tersebut menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.
Menurutnya, investasi strategis IFC di GoTo merefleksikan visi bersama untuk meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.
“Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi,” ujar Patrick, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, lanjut Patrick, kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah perusahaan dalam menjawab kebutuhan para pengguna. Termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka.
Baik GoTo maupun IFC akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia, masih ada 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Selain itu, kolaborasi keduanya juga untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST GoTo.
Kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.
IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall, mengapresiasi kepemimpinan GoTo yang ditunjukkan melalui komitmen dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusi dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Marshall.
Diketahui IFC merupakan lembaga pembangunan global yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang, di lebih dari 100 negara. Pada tahun fiskal 2023, IFC menginvestasikan US$43,7 miliar atau setara Rp 677 triliun kepada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang.
STEVY WIDIA