youngster.id - Grab meraup untung selama empat kuartal berturut-turut. Perusahaan ini meraih profit US$ 20 juta atau Rp 327,8 miliar (kurs Rp 16.391 per US$) pada kuartal II 2025. Keuntungan tersebut merupakan yang tertinggi sejak perusahaan superapps ini berdiri.
“Kami kembali mencatatkan rekor pertumbuhan yang menguntungkan pada kuartal kedua, dengan lebih dari 46 juta pengguna yang bertransaksi setiap bulannya yang menggerakkan roda penggerak ekosistem Grab,” kata Anthony Tan CEO Grab Group dikutip dari keterangan pers Selasa (5/8/2025).
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah pengguna yang bertransaksi setiap bulan. Pendapatan Grab naik 23% menjadi US$819 juta pada kuartal kedua 2025 dengan kontribusi terbesar dari segmen pengiriman dan mobilitas.
Laporan keuangan Grab selama kuartal kedua 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy) menunjukkan laba periode berjalan membaik dari negatif US$68 juta menjadi laba US$20 juta. Kemudian, laba usaha membaik dari negatif US$56juta menjadi laba US$7juta.
Pendapatan perusahaan juga naik 23% menjadi US$819juta itu terdiri dari pengiriman naik 23% menjadi US$ 439 juta, lalu mobilitas seperti taksi dan ojek online naik 19% menjadi US$ 295 juta. Layanan keuangan juga naik 41% menjadi US$ 84 juta. Tapi bisnis lainnya turun 13% menjadi US$ 1 juta
Total laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Segmen yang Disesuaikan naik 36% menjadi US$ 201 juta.
Sebelumnya dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% – 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% – 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025. Grab merevisi EBITDA yang disesuaikan menjadi US$ 460 juta – 480 juta atau naik 47% – 53%. Sementara itu, target pendapatan tidak berubah.
Chief Financial Officer Grab Peter Oey menyampaikan akselerasi pertumbuhan pendapatan yang kuat dan disiplin yang berkelanjutan terhadap biaya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan dan Arus Kas Bebas yang disesuaikan.
“Kami juga berhasil menerbitkan obligasi senior konversi tanpa kupon US$ 1,5 miliar, yang semakin memperkuat neraca keuangan dan mengoptimalkan fleksibilitas strategis kami,” katanya.
Grab memproyeksikan pendapatan 2025 mencapai US$3,33 miliar hingga US$3,4 miliar dan merevisi EBITDA yang disesuaikan menjadi US$460 juta hingga US$480 juta. Perusajaan juga akan menerbitkan obligasi untuk memperkuat neraca keuangan.
“Grab tetap berkomitmen untuk melakukan alokasi modal secara disiplin guna mempertahankan momentum akselerasi pertumbuhan dan tetap berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan EBITDA yang disesuaikan pada semester kedua yang lebih besar dari semester pertama. Kami terus mendorong pertumbuhan yang menguntungkan di seluruh bisnis,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post